Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Kereta di Kaligawe Semarang

Cerita Sopir Truk Selamat dari Maut di Kaligawe, Sebulan Tanpa Penghasilan, Proses Hukum Belum Usai

Truk trailer yang dikemudikan Ryan terseret Kereta Api Harina di perlintasan sebidang Kaligawe, Semarang.

|
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
SOPIR TRUK: Ryan, sopr truk trailer saat bercerita detik-detik sebelum truknya terseret KA Harina di Kaligawe pada bulan Oktober lalu. (DOK/TRIBUNJATENG) 

Selama satu bulan lebih, Ryan tak bisa bekerja karena perusahaan belum memiliki unit pengganti untuk operasionalnya.

“Enggak ada pemasukan sama sekali. Di rumah ada istri dan anak. Ya bingung juga untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Selama proses hukum berjalan, Ryan telah dua kali dipanggil polisi untuk pemeriksaan lanjutan.

Ia juga mengikuti pertemuan mediasi antara pihak perusahaan dan PT KAI.

“Dalam mediasi itu, pihak KAI menyampaikan kerugian mereka sebesar Rp106 juta."

"Dari perusahaan juga menyampaikan kerugiannya karena truk rusak cukup parah,” jelasnya.

Ryan hanya berharap proses ini tidak berkepanjangan.

“Keinginan saya masalah ini cepat selesai. Saya ingin kerja lagi, bisa menghidupi keluarga. Harapannya bisa damai,” ujarnya.

Selain memikirkan nasibnya sendiri, Ryan juga menyampaikan harapan agar sistem pengamanan di perlintasan Kaligawe dievaluasi ulang.

Menurutnya, kondisi macet panjang seperti saat kejadian sangat berisiko, terutama bagi kendaraan besar yang membutuhkan ruang gerak lebih luas.

“Kalau macet panjang begitu, harusnya ada aba-aba tambahan dari penjaga palang."

"Pengendara kan enggak tahu kereta datang kapan. Dari posisi tertentu palangnya enggak kelihatan sama sekali,” katanya.

Perlintasan sebidang Kaligawe memang selama bertahun-tahun menjadi titik rawan kecelakaan di Kota Semarang.

Tidak sedikit kendaraan terutama truk dan bus yang terseret kereta karena terjebak kemacetan serupa.

Kombinasi banjir, padatnya arus kendaraan besar, dan jadwal kereta yang rapat menciptakan risiko yang terus berulang.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved