Longsor di Majenang Cilacap
Prabowo Perintahkan Beberapa Menteri dan Kepala BNPB Turun Langsung ke Cilacap dan Banjarnegara
Suasana lembap setelah hujan semalam menyelimuti area longsor yang dipenuhi barisan panjang petugas SAR, TNI, Polri
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Suasana lembap setelah hujan semalam menyelimuti area longsor yang dipenuhi barisan panjang petugas SAR, TNI, Polri, dan relawan yang berdiri rapi di atas tanah merah yang belum stabil, Rabu (19/11/2025).
Di tengah jajaran helm oranye, kuning, dan hijau, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, hadir bersama rombongan untuk memimpin apel besar sekaligus melihat langsung perkembangan operasi pencarian.
"Saya dengan rombongan dan Kepala BMKG berada di sini untuk memastikan penanganan bencana longsor di Cilacap dilakukan dengan baik," ujar Mendagri.
Barisan petugas berdiri tegak meski kaki mereka kerap tenggelam dalam lumpur licin, sementara alat berat tampak berhenti sejenak sebagai bentuk penghormatan jalannya apel.
"Informasi dari BNPB dan Pak Bupati menunjukkan bahwa penanganan di sini cukup baik, kekuatannya cukup, logistiknya cukup," lanjut Mendagri.
Suasana mendadak hening ketika Mendagri menyampaikan perkembangan terbaru mengenai korban yang telah ditemukan dan lima warga yang masih dinyatakan hilang.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Wonosobo, PKK Musi Rawas Gali Inovasi Pemberdayaan Keluarga
"Kita doakan agar lima korban yang belum ditemukan bisa segera ditemukan untuk diserahkan kepada keluarganya," ucap Tito.
Mendagri juga menyoroti kondisi warga yang rumahnya hancur akibat longsor dan kini membutuhkan relokasi cepat.
“Warga terdampak ada 16 rumah, mereka sudah diungsikan, dan BNPB bersama Bupati sudah menyiapkan hunian sementara dan nantinya hunian tetap,” jelas Mendagri.
Ia menegaskan bahwa Presiden memberi perhatian khusus terhadap rangkaian bencana di berbagai daerah, termasuk Cilacap dan Banjarnegara.
“Presiden menugaskan menteri-menteri dan kepala lembaga untuk turun langsung, termasuk BNPB, Menko PMK, dan Menteri PU, agar bersama-sama meringankan beban daerah,” tegasnya.
Instruksi itu juga mencakup perintah untuk mendata seluruh titik rawan bencana sebagai langkah antisipasi menghadapi curah hujan yang terus meningkat.
“Setiap daerah harus melakukan inventarisasi titik rawan karena kita menghadapi hujan cukup tinggi di wilayah Jawa bagian selatan dan Sumatera,” kata Mendagri.
Siapkan Lokasi Relokasi
Sementara itu, Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman mengatakan, terkait kesiapan lahan relokasi untuk warga terdampak.
“Tanah sudah siap, luas 3,9 hektare adalah aset pemda, dan kami segera tindak lanjuti sesuai arahan Presiden dan Mendagri,” ujar Syamsul.
Ia menjelaskan bahwa pendataan dilakukan cepat agar penerbitan SK dan pengusulan pembangunan hunian bisa dipercepat.
“Lokasinya di wilayah tetangga desa, hanya dua kilometer dari sini," tambah Bupati.
Pemkab juga telah mendata calon penerima hunian tetap yang terdampak bencana.
“Yang terdata sudah 296 kepala keluarga, akan direlokasi ke Desa Jenang dan lahannya bisa menampung hingga 300 KK,” ujar Syamsul. (ray)
tribunjateng.com
Update Longsor Majenang Cilacap
Longsor di Majenang Cilacap
Muh Radlis
Rayka Diah Setianingrum
| Tim SAR Maksimalkan Pencarian Hari Ketujuh Longsor Majenang, Target Semua Korban Ketemu |
|
|---|
| Ibu dan Balita Ditemukan Berdekatan, Total 18 Korban Longsor Cibeunying Cilacap Teridentifikasi |
|
|---|
| Update Hari Keenam Pencarian Korban Longsor Majenang Cilacap: 18 Meninggal, 5 Belum Ditemukan |
|
|---|
| Korban Selamat Longsor Majenang Cilacap Terima Bantuan Kesehatan dan Trauma Healing di Pengungsian |
|
|---|
| Posko Korban Longsor di Balai Desa Cibeunying Cilacap Kebanjiran Bantuan Logistik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251119_Tito-Karnavian.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.