Berita Brebes
"Rp 2,2 Juta Cuma Cukup Bertahan Hidup": Buruh Brebes Tuntut UMK 2026 Melonjak Jadi Rp 3,5 Juta
Ratusan buruh di Kabupaten Brebes melakukan aksi demo menuntut kenaikan upah sebesar Rp 3,5 juta untuk 2026 di KPT Brebes, pada Selasa (19/11/2025).
Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Ratusan buruh di Kabupaten Brebes melakukan aksi demo menuntut kenaikan upah sebesar Rp 3,5 juta untuk 2026 di KPT Brebes, pada Selasa (19/11/2025).
Buruh menyebut, upah yang mereka terima saat ini Rp 2.2 juta tak sebanding dengan suburnya industri yang saat ini tumbuh di Brebes.
Buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Militan (Sebumi) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) di Kabupaten Brebes membawa tiga tuntutan dalam yang digelar di Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes.
Baca juga: Kenaikan UMK 2026, DPRD Kota Semarang: Buruh dan Pengusaha Harus Duduk Bersama Cari Jalan Tengah
Para serikat buruh menyuarakan tuntutan kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) menjadi Rp 3,5 juta.
Tuntutan ini disampaikan menyusul rendahnya UMK Brebes yang dinilai semakin memperlebar kesenjangan upah di Jawa Tengah.
Saat ini, UMK Kabupaten Brebes tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 2.239.801, dan proyeksi UMK 2026 berdasarkan tren kenaikan rata-rata di Jawa Tengah diperkirakan hanya mencapai sekitar Rp 2.474.980.
Angka tersebut menempatkan Brebes di jajaran daerah dengan upah paling rendah di provinsi ini.
Koordinator Aksi Sebumi Brebes, Akhmad Arifudin, menyebut kondisi tersebut sebagai sebuah ironi. Menurutnya, buruh tidak mungkin hidup layak dengan upah di bawah Rp 2,5 juta, sementara keuntungan dari sektor industri terus mengalir kepada pemilik modal.
"Bagaimana mungkin buruh dan keluarganya dapat hidup layak dengan UMK sebesar itu? Yang terjadi justru eksploitasi dan kemiskinan yang terus berulang bagi buruh Brebes," ujar Akhmad Arifudin.
Akhmad menjelaskan bahwa tuntutan UMK sebesar Rp 3,5 juta didasarkan pada tiga pilar utama yang menurut Sebumi merupakan landasan logis dan realistis.
1. Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Riil
Akhmad menegaskan bahwa angka Rp 3,5 juta merupakan estimasi paling konservatif untuk memenuhi Kebutuhan Hidup Layak bagi buruh lajang, terlebih bagi buruh yang sudah berkeluarga.
Biaya sandang, pangan, sewa atau cicilan rumah, kesehatan, transportasi, dan pendidikan anak terus meningkat, sementara UMK Brebes tertinggal jauh dari daerah lain yang memiliki beban hidup serupa. “Upah sekarang hanya cukup untuk bertahan hidup, bukan untuk hidup secara bermartabat,” katanya.
2. Produktivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Menurut SEBUMI, buruh Brebes adalah tulang punggung ekonomi daerah, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan industri mikro. Kenaikan UMK dinilai sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka terhadap ekonomi daerah.
| Tampang Pencuri Motor Terekam Kamera CCTV Saat Beraksi Pada Siang Bolong di Brebes |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pasutri Petani Brebes Tersambar Petir saat Berteduh di Gubuk Sawah |
|
|---|
| Sepekan Tak Terlihat, Tukang Ojek di Brebes Ditemukan Tak Bernyawa di Rumahnya |
|
|---|
| Mobil Mencurigakan Keluar Masuk di Jam Tertentu, Ini hasilnya Setelah Digerebek Satpol PP Brebes |
|
|---|
| Kronologi Mobil Terbakar Setelah Keluar 50 Meter Dari Isi BBM di SPBU Linggapura Brebes |
|
|---|
