Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor Banjarnegara

Longsor Banjarnegara, Kontur Tanah Labil, Basarnas Larang Warga Evakuasi Barang: Bahaya

Operasi pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun longsor di Banjarnegara kini memasuki hari kelima pada Kamis (20/11/2025)

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: muslimah
Istimewa
OPERASI LONGSOR. Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono didampingi Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Tanah Longsor, Letkol CZI Teguh Prasetyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai apel, Kamis (20/11/2025).  

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Operasi pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun longsor di Banjarnegara kini memasuki hari kelima pada Kamis (20/11/2025).

Ada 25 orang yang kini masih dalam pencarian. 

Basarnas menegaskan warga tidak diperbolehkan lagi mengevakuasi barang-barang di rumah yang terdampak longsor wilayah Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara.

Baca juga: 25 Warga Masih Hilang, Tim SAR Buru Korban Longsor Banjarnegara di Tengah Ancaman Bencana Susulan

Baca juga: Pemkab Cilacap Siapkan Lahan 3,9 Hektare di Desa Jenang untuk Relokasi

Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan tiga orang dalam kondisi meninggal dunia pasca terjadinya longsor beberapa hari lalu hingga Kamis pagi. 

Sedangkan empat korban luka yang dirawat di rumah sakit diketahui telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono menyampaikan, operasi hari kelima ini akan difokuskan di sektor A dan C yang diprediksi masih banyak korban tertimbun longsor di lokasi tersebut. 

Ada penambahan alat berat serta personel pada hari ini. Oleh karena itu pihaknya akan memaksimalkan pencarian pada hari ini.

"Semoga dengan penambahan alat berat dan personel, ada penambahan korban (ditemukan) yang signifikan pada hari kelima ini," katanya pada Kamis pagi.

Dia menegaskan bahwa warga sudah tidak diperbolehkan lagi melakukan evakuasi barang-barang yang ada di rumah pada hari ini.

"Karena situasi kontur tanah yang masih labil dan ada rekan-rekan (relawan) sehingga sangat membahayakan," jelasnya.

Budiono menambahkan, modifikasi cuaca masih terus dilakukan untuk memudahkan operasi. Diakuinya memang faktor cuaca dan masih adanya pergerakan tanah menjadi kendala sehingga perlu kehati-hatian tim dalam proses pencarian.

"Modifikasi cuaca masih terus dilakukan untuk memudahkan operasi," imbuhnya. (Ais)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved