Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

LONGSOR BANJARNEGARA

Apa Itu TIM WASH? Pasukan Khusus di Lokasi Longsor Banjarnegara

Tim WASH untuk mengatasi masalah penumpukan sampah dan permasalahan sanitasi di pengungsian Situkung

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: galih permadi
dok. PMI Banjarnegara
Tim WASH — Salah satu Tim WASH yang diterjunkan oleh PMI Banjarnegara saat membersihkan kamar mandi di salah satu posko pengungsian, Kamis (20/11/2025).  

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA – Dalam memperkuat upaya penanganan darurat bencana longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, PMI Banjarnegara mengerahkan Tim WASH untuk mengatasi masalah penumpukan sampah dan permasalahan sanitasi di pengungsian Situkung. 


Koordinator relawan Pos PMI Banjarnegara, Heri Yulianto menjelaskan bahwa, tim WASH merupakan unit khusus yang dibekali keterampilan teknis dalam mengelola kebersihan dan sanitasi selama masa Tanggap Darurat Bencana (TDB). 


Tim ini juga dikenal sebagai “pasukan elit” karena mobilisasinya yang cepat dan perannya yang vital dalam menjaga kesehatan lingkungan di pengungsian.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tim SAR Temukan Dua Korban Longsor di Situkung Banjarnegara, Ini Identitasnya


Menurutnya, sejak dua hari terakhir tim WASH terus bergerak menyisir berbagai titik pengungsian komunal dan area posko TDB. Mereka melakukan pembersihan, mengumpulkan sampah, merawat fasilitas kamar mandi darurat, serta membantu memastikan akses sanitasi bagi para pengungsi agar tetap berfungsi dengan baik.


“Tim WASH sudah dua hari ini turun langsung ke lapangan. Mereka membersihkan dan mengumpulkan sampah yang menumpuk, memastikan kamar mandi tetap layak pakai, serta memberikan dukungan layanan sanitasi di beberapa titik pengungsian,” katanya, Kamis (20/11/2025). 


Memasuki hari kelima masa TDB, PMI pun semakin menaruh perhatian pada kondisi kebersihan lingkungan yang mulai memerlukan penanganan khusus. Salah satunya ialah pada volume sampah yang semakin meningkat, penggunaan fasilitas umum secara intensif, serta kepadatan area pengungsian. Hal tersebut menjadi faktor yang membuat penanganan sanitasi harus diprioritaskan.


Selain pembersihan rutin, PMI juga melakukan penyemprotan eco enzyme dan disinfektan di sejumlah titik rawan. Upaya ini dilakukan untuk mengendalikan potensi vektor atau sumber penyakit yang dapat mengancam kesehatan para pengungsi, terutama di tengah kondisi cuaca yang tak menentu.


“Penyemprotan eco enzim dan disinfektan juga kita lakukan agar potensi munculnya penyakit dapat diminimalkan. Lingkungan yang bersih itu sangat penting, apalagi dalam situasi darurat seperti ini,” jelasnya. 


Ia menambahkan bahwa kebutuhan kantong sampah (trash bag) saat ini menjadi salah satu kebutuhan mendesak. Banyaknya aktivitas pengungsi membuat volume sampah terus bertambah sehingga kantong sampah diperlukan untuk memudahkan proses pengumpulan dan pemilahan.


Lebih lanjut, PMI Banjarnegara juga tengah menyiapkan langkah lanjutan berupa pengolahan dan pemusnahan sampah menggunakan teknologi sederhana yang bisa dioperasikan secara mandiri oleh relawan. 


"Harapannya, sampah-sampah yang terkumpul tidak hanya dipindahkan, tetapi juga dapat diolah sehingga tidak menimbulkan dampak lanjutan di lokasi pengungsian," ujarnya. 


Dengan serangkaian upaya ini, PMI Banjarnegara berkomitmen untuk terus memastikan kondisi lingkungan pengungsian tetap aman, bersih, dan layak huni bagi para penyintas hingga masa darurat berakhir.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved