Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Kisah Satpam Masjid di Kendal Ikutan Main Judi Online, Berakhir Gagal Terima Bansos

Dinas Sosial Kabupaten Kendal masih terus mendapatkan gelombang protes dari warga yang gagal menerima bantuan sosial (bansos). 

Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Agus Salim Irsyadullah
CEK PENERIMA - Petugas dari Dinas Sosial mengecek daftar penerima bantuan sosial di Kabupaten Kendal yang melakukan protes, Jumat (21/11/2025). Aksi protes dilakukan karena batal mendapatkan bansos akibat ada anggota keluarga main judol. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dinas Sosial Kabupaten Kendal masih terus mendapatkan gelombang protes dari warga yang gagal menerima bantuan sosial (bansos). 


Warga protes karena di tahun ini gagal menerima bansos. Padahal di tahun-tahun sebelumnya selalu dapat.


Kegagalan itu disebabkan oleh aktivitas rekening penerima bansos di Kendal yang terdeteksi PPATK telah digunakan untuk transaksi judi online.


Data dari Dinsos memaparkan sedikitnya 20 orang telah mengadukan persoalan itu secara langsung di kantor Dinsos. 


"Yang ramai itu pas kemarin Senin, kalau totalnya sampai saat ini sekitar 20 orang yang mengadu ke kami," kata admin Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Dinas Sosial Kabupaten Kendal, Mahya Azka, Jumat (21/11/2025).


Mahya mengatakan, aduan protes yang sampai ke Dinsos biasanya dari warga yang tak puas dengan solusi penyelesaian masalah dari tingkat desa. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Sesepuh Sedulur Sikep Klopoduwur Blora Mbah Lasiyo Wafat


"Jadi di tingkat desa kan ada penyelesaian masalah terkait aduan ini. Ada juga yang laporan ke tingkat desa dan bisa terselesaikan masalahnya di sana," tuturnya.


Diterangkannya, penerima bansos yang melapor ke Dinsos berasal dari berbagai latar belakang kehidupan berbeda. 


Pihaknya mendapati pria berusia sekitar 50 tahunan datang ke Dinsos dengan alasan tak pernah bermain judol.


"Ada itu bapak-bapak. Dia cerita panjang tidak pernah bermain judi online apalagi main HP, tapi ternyata setelah dicek itu yang makai malah anaknya,"


"Bisa saja kena scam atau yang lainnya. Dia juga cerita kalau setiap kali dapat bansos itu langsung dibelikan sembako kebutuhan keluarga." paparnya.


Mahya menerangkan acuan penerima bansos disalurkan melalui mekanisme atas nama Kartu Keluarga.


Jika terdapat salah satu rekening anggota keluarga yang terdeteksi pernah melakukan transaksi judi online, maka otomatis keluarga tersebut telah dicoret permanen dari daftar penerima bansos.


"Jadi masing-masing NIK itu kan dicek semua, terhubung ke rekening mana saja, termasuk juga rekening digital seperti Dana, Ovo, Shopee dan lainnya," terangnya


Kepala Dinsos Kabupaten Kendal, Muntoha mengatakan pihaknya juga mendapati ada seorang satpam Masjid penerima bansos yang Ikut-ikutan protes.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved