Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Januari Yusuf, Mahasiswa Penjual Gorengan yang Dapat Hadiah dari Presiden Prabowo

Perjuangan Januari yang tak pernah surut akhirnya sampai ke perhatian Presiden Prabowo Subianto

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Tribunnews.com
BANTUAN PRESIDEN - Mahasiswa Universitas Garut, Januari Yusuf Ibrahim, menerima bantuan biaya wisuda dari relawan Bantuan Presiden di Garut, Jawa Barat, Kamis (20/11/2025).  

“Terima kasih, Pak Presiden Prabowo. Semoga sehat selalu, panjang umur, dan menjadi presiden terbaik untuk Republik Indonesia,” tutur mahasiswa Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, tersebut.

Pihak kampus juga menunjukan rasa bangga. Kaprodi PHI Universitas Garut, Muh. Fikra Najib, menilai langkah Presiden Prabowo mencerminkan kepedulian terhadap mahasiswa yang berjuang keras membiayai pendidikan.

“Alhamdulillah, terima kasih Pak Presiden. Januari telah melakukan hal yang hebat, hatinya kuat. Atas nama lembaga, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kecepatan pemerintah merespons kisah Januari menjadi simbol keberpihakan terhadap generasi muda yang tengah mengejar cita-cita.

“Pemerintahan saat ini sangat cepat tanggap terhadap berbagai persoalan,” tambah Fikra.

Sebagai penutup, kampus memastikan komitmennya menjaga lingkungan akademik tetap nyaman dan produktif.

“Kami juga akan terus menjaga kondusivitas kampus dan memperkuat komunikasi. Terima kasih banyak, Pak Prabowo. Semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan,” kata Fikra.

Hari ini, Januari tidak hanya membawa kotak berisi gorengan, tetapi juga membawa kisah inspiratif tentang kegigihan, harapan, dan hadiah wisuda yang datang langsung dari Presiden.

Disabilitas Penjual Gorengan

Di kisah lain, ada sosok Jodi, pria disabilitas yang berjualan gorengan untuk menafkahi neneknya.

Kisah Jodi pertama kali diangkat oleh akun Instagram @undercover.id.

Dari unggahan itu memperlihatkan momen Jodi yang menggunakan pakaian lusuh menyusuri jalan sembari menjajakkan gorengan dagangannya.

Uniknya, Jodi mengalungkan papan berisi tulisan, “Jangan takut, saya cuma jualan gorengan supaya saya bisa terus hidup."

Unggahan itu juga menjelaskan, bahwa selama ini Jodi tak pernah dirawat orang tuanya karena kondisinya.

Sejak lahir ia dirawat oleh neneknya, kini sudah renta dan sakit-sakitan di kampung.

Jodi yang beranjak dewasa memilih mengadu nasib ke Jambi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved