Berita Jepara
Konektivitas Antar-Pulau Jadi Kunci Bangkitkan Ekonomi Wisata Karimunjawa Kabupaten Jepara
Bupati Jepara Witiarso Utomo menegaskan, langkah utama yang ditempuh dalam membuka akses transportasi antar-desa di Kecamatan Karimunjawa
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Karimunjawa bersiap membuka babak baru pariwisatanya. Tak lagi hanya bertumpu pada satu pulau utama, Pemerintah Kabupaten Jepara mulai memperkuat konektivitas antar-pulau demi pemerataan ekonomi dan peningkatan daya tarik wisata di gugusan kepulauan tersebut.
Bupati Jepara Witiarso Utomo menegaskan, langkah utama yang ditempuh adalah membuka akses transportasi antar-desa di Kecamatan Karimunjawa.
Jalur darat yang menghubungkan Desa Karimunjawa dan Desa Kemojan dipastikan segera beroperasi dengan dukungan empat unit minibus rintisan bantuan Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Pelayaran Jepara - Karimunjawa Masih Aman, Dishub: Waspadai Angin Barat Akhir November
“Februari 2026 insyaallah sudah mulai jalan. Ini untuk mempermudah mobilitas masyarakat sekaligus wisatawan yang akan menjelajah Karimunjawa,” kata Witiarso, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng, Jumat (7/11/2025).
Selain jalur darat, Pemkab Jepara juga tengah mendorong rute kapal Bahari Express agar tak hanya berhenti di Karimunjawa, tapi juga menyinggahi Pulau Kemojan.
Tak berhenti di situ, pemerintah sedang menghitung subsidi transportasi wisata menuju Pulau Parang dan Pulau Nyamuk dua wilayah dengan potensi alam dan budaya yang belum banyak tersentuh wisatawan.
“Kita ingin wisatawan tak hanya berhenti di Karimunjawa, tapi bisa mengenal Parang dan Nyamuk. Dengan akses yang terbuka, otomatis ekonomi masyarakat di sana ikut bergerak,” ujarnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi penataan wisata berkelanjutan yang mencakup seluruh desa di Kecamatan Karimunjawa yaitu Desa Karimunjawa, Kemojan, Parang, dan Nyamuk.
Camat Karimunjawa, Nuril Abdillah, menyebut pemerataan pengembangan wisata mulai menunjukkan hasil.
Di Pulau Nyamuk misalnya, warga kini mengembangkan produk olahan laut dan mangrove seperti nugget ikan, dimsum, dan kerupuk mangrove, yang nantinya akan dimasukkan ke dalam paket wisata Karimunjawa.
“Kalau wisatawan belum sempat ke Parang atau Nyamuk, mereka tetap bisa mencicipi hasil olahan dari sana. Ini cara sederhana mengenalkan potensi lokal,” ungkap Nuril.
Pemerintah juga menyiapkan ambulans laut untuk memperkuat pelayanan kesehatan di Pulau Parang.
Fasilitas itu akan direalisasikan setelah petunjuk teknis rampung.
Dengan dibukanya akses antar-pulau dan pemerataan fasilitas, Pemkab Jepara berharap pariwisata Karimunjawa tak hanya indah untuk dikunjungi, tapi juga menghidupi seluruh warganya. (Ito)
| Kronologi Penangkapan Pelaku Pencabulan Anak 14 Tahun, "Ngumpet" ke Rumah Istrinya di Jepara |
|
|---|
| Lapangan Tenis Baru di Komplek Setda Jepara Mulai Dibangun, Anggaran Capai Rp398 Juta |
|
|---|
| Jepara Wood Carving Performance di Pelabuhan Kartini, Bisa Belajar Ukir Sebelum ke Karimunjawa |
|
|---|
| Pelayaran Jepara - Karimunjawa Masih Aman, Dishub: Waspadai Angin Barat Akhir November |
|
|---|
| Antisipasi Lonjakan Penumpang Akhir Tahun, Dishub Jepara Tambah Armada Kapal Bahari Express |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251107_jepara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.