Berita Jepara
Surga Terpencil Siap Jadi Kawasan Wisata Terintegrasi Hingga Keluar dari Bayangan Karimunjawa Jepara
PemkabJepara tengah menyiapkan transformasi besar, menjadikan Karimunjawa bukan lagi surga terpencil, melainkan kawasan wisata terintegrasi
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Dulu, nama Karimunjawa identik dengan keindahan tersembunyi, pulau yang jauh, hanya bisa dijangkau kapal dan cuaca baik.
Kini, citra itu mulai berubah, Pemerintah Kabupaten Jepara tengah menyiapkan transformasi besar, menjadikan Karimunjawa bukan lagi surga terpencil, melainkan kawasan wisata terintegrasi yang tersambung jalur darat dan laut.
Langkah konkret mulai terlihat, Empat unit bus bantuan Kementerian Perhubungan akan mengaspal pada Februari 2026, melayani rute Karimunjawa - Kemujan.
Baca juga: Konektivitas Antar-Pulau Jadi Kunci Bangkitkan Ekonomi Wisata Karimunjawa Kabupaten Jepara
Jalur darat yang selama ini terputus, kini siap menghubungkan dua desa utama di gugusan kepulauan itu.
“Kalau aksesnya terbuka, ekonomi dan pariwisata akan tumbuh lebih merata. Warga mudah beraktivitas, wisatawan juga bisa menjelajah lebih jauh,” kata Bupati Jepara Witiarso Utomo, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng, Jumat (7/11/2025).
Selain jalur darat, Pemkab juga tengah menyiapkan akses laut terpadu.
Rute kapal cepat Bahari Express direncanakan tak hanya berhenti di Karimunjawa, tapi juga menyinggahi Pulau Kemujan, Parang, dan Nyamuk.
Pemerintah bahkan tengah menghitung subsidi transportasi wisata agar harga tiket tetap terjangkau dan aktivitas wisata bisa berkembang di semua pulau.
Langkah ini menandai babak baru pembangunan Karimunjawa, bukan lagi wisata satu titik, melainkan jaringan pulau yang saling terhubung.
“Dengan konektivitas yang baik, wisatawan tak hanya berhenti di Karimunjawa, tapi juga tertarik menjelajahi Parang dan Nyamuk. Potensi setiap pulau akan hidup,” tegas Mas Wiwit, sapaan akrab Bupati Witiarso.
Langkah itu membuat warga tak lagi bergantung pada hasil laut mentah.
Produk olahan mulai dipasarkan, wisatawan membawa oleh-oleh, dan ekonomi berputar di tangan masyarakat sendiri.
Selama bertahun-tahun, warga di pulau-pulau kecil di Karimunjawa hidup dalam keterbatasan akses transportasi.
Perahu nelayan menjadi satu-satunya moda untuk berpindah pulau.
Kini, dengan hadirnya bus dan kapal cepat, isolasi itu perlahan terurai.
| Kronologi Penangkapan Pelaku Pencabulan Anak 14 Tahun, "Ngumpet" ke Rumah Istrinya di Jepara |
|
|---|
| Lapangan Tenis Baru di Komplek Setda Jepara Mulai Dibangun, Anggaran Capai Rp398 Juta |
|
|---|
| Jepara Wood Carving Performance di Pelabuhan Kartini, Bisa Belajar Ukir Sebelum ke Karimunjawa |
|
|---|
| Pelayaran Jepara - Karimunjawa Masih Aman, Dishub: Waspadai Angin Barat Akhir November |
|
|---|
| Antisipasi Lonjakan Penumpang Akhir Tahun, Dishub Jepara Tambah Armada Kapal Bahari Express |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251107_jepara2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.