Berita Jepara
Gelombang Zikir Jatman di Jepara: Ribuan Jamaah Padati Ponpes Belakambang Doakan Jateng Tetap Aman
Wakil Gubernur Jawa Tengah K.H. Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) turut hadir dan mengikuti zikir bersama
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Ratusan lampu pesantren bersinar lembut di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin, Dukuh Belakambang, Desa Gemiring Lor, Nalumsari, Kabupaten Jepara.
Ribuan jamaah bersarung dan berpeci, sebagian membawa putra-putri mereka, memenuhi halaman hingga jalan kampung.
Getaran zikir mengalun tanpa putus, menjadi pusat ketenteraman dalam gelaran Manakib Kubra, Istigasah, Silaturahmi Mursyid, dan Pengajian Akbar Jatman Idarah Wustho Jateng–DIY.
Acara besar yang rutin digelar Jatman itu menjadikan Jepara sebagai titik temu para ulama tarekat sebuah momentum spiritual yang jarang terjadi pada skala sedemikian besar.
Pengasuh Ponpes Roudlotul Mubtadiin, K.H. Ma’mun Abdullah, membuka acara dengan sambutan hangat.
Ia menyebut kehadiran para mursyid sebagai anugerah bagi pesantren dan santri.
“Semoga kehadiran para kiai membawa berkah untuk ikhtiar kami dalam mendidik generasi religius,” kata Abdullah dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng, Minggu (23/11/2025).
Ia juga menyampaikan permohonan maaf bila terdapat kekurangan selama penyelenggaraan sebuah kerendahan hati khas pesantren yang disambut ucapan amin dari jamaah.
Wakil Gubernur Jawa Tengah K.H. Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) turut hadir dan mengikuti zikir bersama.
Di hadapan jamaah, ia menitipkan pesan khusus, Jawa Tengah sedang membutuhkan doa.
“Belakangan ini kita diuji banjir, tanah gerak, dan longsor. Saya titip Jawa Tengah kepada para jamaah. Mohon dijaga lewat doa,” ucapnya.
Ia menegaskan, zikir bukan hanya ibadah, tetapi pengingat agar masyarakat tetap teguh menjaga keimanan di tengah berbagai ujian alam.
Pesan spiritual juga datang dari Mudir ‘Aly Idarah ‘Aliyyah Jatman, K.H. Ali Masykur Musa.
Ia menekankan bahwa inti pergerakan Jatman adalah merawat kebeningan hati umat.
“Jika hati rusak, hidup ikut rusak. Zikir itu yang membuat manusia ngleremaken, ngrukunaken,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan manakib dan istigasah yang terus digelar Jatman di berbagai daerah adalah bentuk konsistensi menjaga ketenteraman batin masyarakat.
Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar juga hadir mendampingi ulama.
Kehadiran pimpinan daerah membuat suasana semakin khidmat, terlebih ketika ribuan suara jamaah bersatu melantunkan istigasah untuk keselamatan bangsa.
Jalan-jalan kampung yang biasanya lengang berubah menjadi lautan jamaah.
Warga sekitar membuka rumah untuk tempat istirahat, pedagang kaki lima mendadak ramai, dan suasana desa sepanjang malam dipenuhi gema salawat.
Bagi warga Jepara, gelaran ini bukan sekadar acara keagamaan, tetapi momentum penguat harmoni sosial.
Para jamaah pulang dengan wajah teduh, sementara pesan yang mengemuka adalah sama ketenteraman harus dijaga, dimulai dari beningnya hati. (Ito)
| Tangis Haru Mbah Sulaseh, Lansia Sebatang Kara di Jepara yang Rutin Disambangi Brigpol Kresna |
|
|---|
| Serikat Buruh di Jepara Kompak Dorong UMSK 2026, Sempat Ditolak Kalangan Pengusaha |
|
|---|
| Pemerintah Terapkan DTSEN, Warga Kini Bisa Cek dan Usulkan Bansos Lewat Aplikasi Kemensos |
|
|---|
| Madrasah Alam GPK Jateng Perdana Digelar di Jepara, Bupati: Isu Lingkungan Bukan Lagi Pinggiran |
|
|---|
| Mas Wiwit Dorong Warga Jepara Jadikan Olahraga Sebagai Gaya Hidup |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251124_jepara2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.