Berita Kajen
Anak-Anak Kirim 'Surat Cinta' Lewat Ompreng, Dapur Umum SPPG Kajen Terima Ragam Request Menu
Ada cara unik yang dilakukan siswa penerima program MBG kirim surat ke ahli gizi SPPG supaya bisa mendapatkan makanan sesuai permintaan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Ada cara unik yang dilakukan anak-anak penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Mereka kerap menyelipkan, secarik kertas di dalam ompreng makanan berisi pesan manis, ucapan terima kasih, hingga permintaan menu favorit.
Baca juga: Pemkab Wonosobo Awasi Legalitas SPPG dan Kepatuhan Izin PBG di Tengah Perluasan Program MBG
Kepala Dapur Umum SPPG Kebonagung, Dicky Rinaldhi, mengaku terharu sekaligus senang menerima beragam 'surat cinta' tersebut.
Menurutnya, pesan yang datang dari para pelajar itu menjadi bentuk apresiasi sekaligus masukan bagi dapur umum dalam menyusun menu harian.
"Ada yang menulis 'Terima kasih Pak Prabowo untuk MBG-nya,' ada juga yang minta dibuatkan burger, nasi goreng, ayam geprek, sampai spaghetti," ujar Dicky, Jumat (17/10/2025).
Namun, tidak semua permintaan bisa langsung diwujudkan.
Dicky menjelaskan, setiap usulan menu akan didiskusikan lebih dulu bersama ahli gizi untuk memastikan kandungan gizinya sesuai standar.
"Misalnya ayam geprek, dari ahli gizi tidak disarankan karena mengandung cabai. Untuk menu MBG, memang tidak diperbolehkan makanan pedas," terangnya.
Meski begitu, dapur umum tetap berupaya mengakomodasi ide-ide anak-anak selama masih dalam kategori sehat dan bergizi.
"Kami pernah mewujudkan permintaan nasi goreng. Kalau menunya memenuhi syarat gizi, bisa kami sajikan, tentu tidak setiap hari agar tetap bervariasi," katanya.
Untuk menu hari ini, dapur umum menyajikan ayam goreng saus asam manis, sayur kacang panjang dengan putren jagung, dua buah pisang, dan susu kotak. Semua disiapkan dengan takaran gizi seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak.
"Selain kandungan gizi, kami juga mempertimbangkan faktor harga bahan makanan di pasaran," imbuhnya.
Menurut Dicky, semangat dan kreativitas anak-anak dalam memberikan masukan justru menjadi motivasi tersendiri bagi tim dapur.
"Kami sangat menghargai setiap catatan dan ucapan mereka. Semua request kami terima dengan positif, karena itu tandanya anak-anak peduli dan menikmati program MBG ini," tutupnya.
Sementara itu, Ahmad Fadhil Maulana, siswa kelas 4 SDN 2 Kebonagung mengaku senang karena menu yang disajikan enak dan bergizi, bahkan sudah menyiapkan permintaan khusus untuk besok.
"Makanannya enak-enak, ini lauknya ayam goreng dan sayurnya ada jagungnya. Daging ayamnya juga besar," ungkap Fadhil.
Menurut Fadhil, dirinya biasanya memilih sendiri makanan yang ingin dimakan.
"Biasanya saya request makanan, tak taruk di ompreng," ujarnya.
Anak laki-laki itu bahkan, sudah punya rencana untuk menu berikutnya.
"Esok mau request nasi goreng, dan senang ada MBG di sekolah," tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan Audima, siswi kelas 6 mengaku senang karena setiap hari bisa menikmati menu yang enak, bervariasi, dan bergizi.
"Menu paling saya suka itu spaghetti. Menu makan tiap harinya juga bervariasi dan enak-enak," ujar Audima.
Ia bahkan pernah meminta menu favoritnya secara khusus kepada petugas penyaji, dan permintaannya dikabulkan.
"Pernah request spaghetti dan direspons sama petugasnya," tambahnya.
Menurut Audima, program MBG sangat bermanfaat bagi para siswa.
Selain membantu anak-anak yang belum sempat sarapan di rumah, program ini juga memberi kesempatan bagi mereka untuk menikmati makanan bergizi.
Baca juga: Harga Telur di Kabupaten Semarang Naik hingga Rp30 Ribu per Kg, Disebut Gara-gara MBG
"Kalau ada anak yang belum sarapan bisa sarapan di sekolah. Misalnya, anak yang belum pernah makan daging ayam bisa makan bareng-bareng. Ditambah juga ada susunya," jelasnya.
Ia berharap ke depan program MBG bisa terus berlanjut dan semakin beragam dalam pilihan lauknya.
"Semoga ke depannya lebih bervariasi lagi lauknya," harap Audima. (Dro)
| "Jangan Nunggu Juli Baru Jalan!", Ketua DPRD Munir Geram Proyek Terlambat Lagi |
|
|---|
| Alasan Ketua Umum KONI Kabupaten Pekalongan Mengundurkan Diri: Sibuk Sebagai Notaris |
|
|---|
| DFW Indonesia dan Pemkab Pekalongan Ajak Warga Pesisir Melek Perlindungan Sosial |
|
|---|
| Kucing Oyen Bikin SAR Bumi Santri dan BPBD Pekalongan Kerepotan, Evakuasi Berisiko di Sumur 10 Meter |
|
|---|
| Cara Uni Makan Durian Sambil Wisata Main Air di Pinggir Sungai Desa Pedawang Pekalongan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.