Kudus
7 Ton Jagung Dipanen di Perkotaan Kudus, Ketahanan Pangan Nasional Sasar Semua Lini Pertanian
Swasembada pangan tidak hanya menggantungkan pada daerah-daerah yang memiliki lahan pertanian yang luas.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Swasembada pangan tidak hanya menggantungkan pada daerah-daerah yang memiliki lahan pertanian yang luas.
Sektor perkotaan pun bisa disulap menjadi penyumbang hasil panen melimpah demi terwujudnya ketahanan pangan nasional.
Di Kudus misalnya, potensial pertanian yang melimpah khususnya padi tersebar di Kecamatan Undaan, Kaliwungu, Mejobo, dan Jekulo.
Di wilayah perkotaan, luas lahan tanam di wilayah Kecamatan Kota Kudus tak sebesar kecamatan lain. Apalagi di sektor persawahan.
Padatnya rumah penduduk dan meningkatnya bangunan-bangun industri semakin menyempitkan potensi lahan pertanian di wilayah perkotaan.
Akan tetapi, perkotaan sejatinya bisa dimaksimalkan untuk menyumbang tercapainya swasembada pangan dengan hasil panen yang berbeda.
Jagung misalnya, beberapa lahan yang masih tersedia di wilayah perkotaan Kudus ternyata bisa dimaksimalkan dengan hasil panen yang cukup menjanjikan.
Seperti contoh lahan pertanian di wilayah Desa Kaliputu, Kecamatan Kota Kudus bisa menghasilkan 7 ton jagung di setiap potensi lahan 1 hektare. Meskipun dalam prakteknya terbagi dalam beberapa bidang lahan di beberapa lokasi yang berbeda.
Dalam mengawal program swasembada pangan menuju ketahanan pangan nasional, Polsek Kota Kudus bersama Camat Kota Kudus, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan Pangan, serta kelompok petani di wilayah perkotaan menggencarkan program tanam jagung.
Di antaranya memanfaatkan lahan sawah bengkok desa untuk memberikan sumbangsih hasil panen. Juga beberapa lahan masyarakat yang bisa ditanami.
Kapolsek Kota Kudus, AKP Subkhan menyampaikan, produktivitas jagung yang coba dikembangkan di wilayah perkotaan cukup bagus.
Kata dia, sejauh ini ada tujuh lahan potensial tanam di Kaliputu yang bisa ditanami jagung.
Masing-masing lokasi (kotak) memiliki luasan kurang lebih 1.400 meter persegi, dengan potensial total tanam mencapai kurang lebih satu hektare.
Berdasarkan hasil penimbangan panen, lahan tersebut mencatat produktivitas yang menjanjikan, sekitar 1,054 ton per kotak. Atau kurang lebih mencapai 7,384 ton per hektare.
Polsek Kota Kudus bersama PPL melakukan pendampingan petani di empat lokasi di wilayah perkotaan.
Selain Desa Kaliputu, pendampingan juga diberikan kepada petani di Wergu Wetan, Mlati Kidul dan Singocandi dengan potensi lahan tanam hampir serupa pada tiap-tiap lokasi.
"Kami juga berkomitmen membantu kebutuhan petani, termasuk pupuk dan bibit. Juga bantuan sembako kepada para petani jagung, sebagai bentuk apresiasi kerja keras petani dalam membantu program swasembada pangan nasional," terangnya, Sabtu (11/11/2025).
Menurut Subkhan, hasil panen ini menunjukkan bahwa setiap perkotaan memiliki potensi besar di bidang pertanian bagi yang berkeinginan.
Tentunya didampingi dengan PPL sebagai pengawas dan pemberi edukasi agar mendapatkan hasil panen maksimal.
Di antaranya dengan memanfatakan lahan yang kurang produktif, disulap menjadi potensi pertanian yang menjanjikan.
Dengan begitu, hasil produksi pertanian di setiap daerah bisa ditingkatkan dengan menambah dan mengoptimalkan potensi lahan pertanian yang bisa dikembangkan.
"Untuk hasil panen jagung langsung diserap oleh Bulog dengan harga minimal Rp 6.400 per kilogram," ujarnya.
Sebelumnya, Polres Kudus mengirimkan produksi jagung ke Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 10 ton pada momentum Panen Jagung Kuartal IV hasil panen di wilayah Bae dan Dawe pada, Rabu (8/10/2025).
Tercatat sudah ada 40 ton produksi jagung dari para petani yang disalurkan Polres Kudus kepada Bulog sepanjang Januari - September.
Angka tersebut merupakan hasil panen jagung dari para petani dengan luasan lahan tanam jagung mencapai 1.200 hektare dalam periode yang sama.
Sementara target luasan lahan tanam jagung untuk Kabupaten Kudus melalui program ini ditargetkan mencapai 2.000 hektare dalam setahun. Sedangkan hasil panen jagungnya ditarget mencapai hingga 100 ton dalam kurun waktu satu tahun..
Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo menyampaikan, dari target yang telah ditentukan, saat ini sudah tercapai cukup baik, dengan kualitas hasil produksi dari para petani atau kelompok tani yang juga menjanjikan.
Produksi jagung dari petani saat ini diserap Bulog dengan harga minimal Rp 6.400 per kilogram dengan kadar air 14 persen.
Pada awal Oktober ini juga dilakukan penanaman jagung serentak di atas lahan seluas 3,5 hektare. Di antaranya ada di wilayah Kota, dan selebihnya di perhutanan sosial.
"Tanam jagung serentak di Kudus menggandeng beberapa kelompok tani. Kami juga gelar bhakti kesehatan dan penyaluran beras murah SPHP, setiap harinya kami salurkan 15 ton," terangnya.
Polres Kudus juga menyalurkan 8,7 ton bibit jagung bantuan dari Kementerian Pertanian kepada petani atau kelompok tani.
Dengan harapan, bantuan ini bisa meningkatkan semangat kelompok tani dalam mendukung program swasembada pangan.
"Kami mengimbau kepada para petani yang memiliki lahan tidak produktif agar bisa ditanami jagung. Polres berkomitmen bantu petani dalam hal kebutuhan pupuk dan bantuan benih jagung," tegasnya. (Sam)
Status Kasus Meninggalnya Warga Kesetrum Jebakan Tikus di Kudus Naik Jadi Penyidikan |
![]() |
---|
Mendikdasmen Sebut Smart Board Hanya Dikirim Bagi Sekolah yang Mau |
![]() |
---|
19 Pegawai Honorer di Kudus Batal Pengangkatan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Siapkan Generasi Melek Digital, Puluhan Guru Dilatih Pemrograman dan Coding di Kudus |
![]() |
---|
Bupati Kudus Sam'ani Minta Seluruh SPPG Dilengkapi CCTV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.