Berita Kudus
Bupati Kudus, Sam'ani: ASN Tidak Boleh "Medit" Kepada Tetangga, Harus Rajin Bersedekah
Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris melaunching secara resmi program Gerakan ASN Ayo Belanja ke Pasar Tradisional, Jumat (24/10/2025).
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris melaunching secara resmi program Gerakan ASN Ayo Belanja ke Pasar Tradisional, Jumat (24/10/2025).
Launching pertama gerakan ASN belanja ini dipusatkan di Pasar Kliwon. Ratusan ASN Kudus bertolak dari Pendopo Kantor Bupati dan OPD masing-masing jalan kaki menuju Pasar Kliwon untuk berbelanja.
Program tersebut merupakan inisiasi Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, sebagai upaya menggeliatkan kembali ekonomi di pasar tradisional yang semakin sepi.
Baca juga: Gerakan ASN Kudus Belanja di Pasar Tradisional Dimulai dari Pasar Kliwon
Sam'ani mengatakan, gerakan ini tidak hanya menyasar Pasar Kliwon saja. Ke depannya ASN dikerahkan untuk berbelanja meramaikan pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Kudus.
"Minimal Rp 50.000 per ASN, jika kebutuhannya kurang dari itu atau lebih dari itu, ya tinggal menyesuaikan. Kalau ada belanja yang berlebih bisa diberikan kepada tetangga yang membutuhkan," terangnya.
Sam'ani mengingatkan kepada ASN Kudus agar senantiasa berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.
Diharapkan gemar bersedekah dan tidak "medit" (kikir) terhadap tetangga yang membutuhkan.
Upaya pertama yang dilakukan, lanjut Sam'ani, dengan gerakan ASN belanja ke pasar tradisional.
Gerakan tersebut sebagai sikap atas keprihatinan Pemkab Kudus terkait kondisi pasar yang semakin sepi.
Dimulai dengan belanja membantu perekonomian pedagang pasar untuk kebutuhan keluarga. Selebihnya berbagi kepada tetangga.
Kata dia, perkembangan belanja online semakin masif berdampak pada perekonomian di pasar konvensional yang semakin menurun.
Gerakan tersebut diharapkan bisa memberikan semangat spirit bagi semua pihak dalam membangun ekonomi pasar tradisional semakin maju dan meningkat.
Sekaligus paya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kudus lewat transaksi pembelian dari konsumen ke pedagang.
Gerakan tersebut nantinya tidak hanya dilakukan di pasar tradisional saja, diharapkan bisa menyentuh warung-warung desa sekitar, agar semuanya tumbuh dan bergerak bersama. Meningkatkan keberkahan dari peningkatan dan pendapatan ekonomi.
"Hari ini kita launching di Pasar Kliwon, ke depan diharapkan menyentuh pasar trasdisional lainnya," tuturnya.
Bupati menegaskan bahwa gerakan ASN belanja saat ini diharapkan dapat terlaksana minimal sebulan sekali.
Namun tidak menutup kemungkinan jika ada usulan ditambah, bakal dilakukan evaluasi.
"Kita lihat awal 2026, bisa dihitung apakah ada dampaknya, apakah ada peningkatannya (ekonomi masyarakat). Ada beberapa indikator yang kami gunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi daerah," jelasnya.
Sebagai kepala daerah, Sam'ani mengingatkan kepada seluruh ASN ketika melaksanakan gerakan ASN belanja ke pasar tradisional, bijak dalam memanfaatkan waktu.
Artinya belanja tidak lebih dari waktu 1 jam, dan segera kembali ke OPD masing-masing untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: Tim Ju-Jitsu Jateng Terjebak Macet 9 Jam Akibat Banjir, Baru Tiba di Kudus Pukul 04.00
ASN dari Disdikpora Kudus, Yanto berkomitmen menjalankan program tersebut sepenuh hati.
Kali ini, dia belanja aneka macam sayur-sayuran untuk dimasak di rumah. Hasilnya dimakan keluarga dan sebagian diberikan ke tetangga.
"Hari ini belanja sayur, nanti dimasak di rumah. Kalu sudah matang dibagikan ke tetangga juga," ujarnya. (Sam)
| Gerakan ASN Kudus Belanja di Pasar Tradisional Dimulai dari Pasar Kliwon |
|
|---|
| Dari Cacahan Sampah Plastik Disulap Jadi Genteng Smart Light Energy Skala Rumah Tangga dan Sekolah |
|
|---|
| Hindari Banjir di Semarang, Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Terpaksa "Blusukan Hutan" |
|
|---|
| Inilah Potret Bonsai Santigi Milik Kolektor Asal Semarang Bernilai Fantastis Rp 800 Juta |
|
|---|
| Rencana Renovasi Stadion Wergu Wetan Kudus Menunggu Rekomendasi Kemenpora |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.