Berita Kudus
Mlampah Bareng Santri, Puluhan Ribu Santri di Kudus Padati Alun-alun
Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pada Minggu (26/10/2025) pagi dipadati oleh puluhan ribu santri.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pada Minggu (26/10/2025) pagi dipadati oleh puluhan ribu santri.
Saking padatnya, barisan para santri sampai meluber ke sejumlah jalan yang ada di sekitar Alun-alun.
Para santri yang umumnya mengenakan sarung batik ini mulai datang sejak pukul 06.00. Santri putra selain mengenakan sarung batik, mereka juga mengenakan baju koko dan peci hitam.
Sedangkan santri putri sebagian mengenakan baju putih dan ada pula yang mengenakan seragam pesantren.
Puluhan ribu santri ini mengikuti Mlampah Bareng Santri sebagai bagian dari peringatan Hari Santri Nasional. Dalam agenda ini tambah semarak saat para santri membawa sejumlah poster yang berisi pesan-pesan moral dan anekdot-anekdot khas pesantren.
Anekdot yang tertulis pada poster tersebut misalnya: jangan seperti naibul fail yang jadi pengganti, tapi jadilah mubtada yang selalu setia pada khabarnya.
Barisan para santri memenuhi Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Saking padatnya, barisan para santri sampai meluber ke sejumlah jalan di sekeliling Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
pantauan di lokasi para santri juga memenuhi jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sunan Kudus, dan Jalan Sunan Muria.
Dalam kesempatan ini, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris berkesempatan membuka Mlampah Bareng Santri.
Dimulai dari Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, para santri berjalan menuju dalan dr Ramelan, menuju Jalan Mangga, kemudian berlanjut ke Jalan dr Wahidin Sudiro Husodo dan berlanjut ke Jalan Kiai Telingsing.
Rombongan para santri ini kemudian melintas di Jalan Sunan Kudus menuju Jalan Pangeran Puger, Jalan Veteran, berlanjut ke Jalan Sunan Muria dan kembali ke Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
Salah seorang peserta Shyrin Chintya santri dari Madrasah Aliyah Muallimat NU Kudus merasa senang karena dalam kesempatan ini dia bisa bertemu dengan sejumlah santri dari madrasah lain atau dari pesantren lain di Kudus.
“Peringatan hari santri sudah ikut beberapa kali, cuma ini yang pesertanya memang sangat banyak,” kata Shyrin.
Momentum peringatan hari santri menurutnya menjadi ajang bagi para santri untuk terus belajar demi menjawab tantangan zaman.
Sebab, santri sebagai salah satu entitas kelompok masyarakat yang ada di Kudus dengan jumlah yang besar, diharapkan bisa mengisi pos-pos strategis dalam kehidupan masyarakat.
Setidaknya para santri inilah yang diharapkan bisa membawa perubahan ke arah yang lebih positif dalam tata kelola kehidupan masyarakat.
Sementara Ketua Panitia Mlampah Sareng Santri 2025, dr Renni Yuniati menjelaskan, Mlampah Bareng Santri ini diikuti skeitar 40 ribu santri dari 500 pondok pesantren, madrasah, dan sekolah yang ada di Kudus.
Tidak hanya itu, kegiatan kolosal ini juga diikuti oleh masyarakat umum.
Berkumpulnya puluhan ribu santri ini, menurutnya, bisa menjadi menjadi simbol untuk memperkuat persatuan dalam membangun peradaban Indonesia.
Hal ini selaras dengan tema yang diangkat dalam peringatan Hari Santri Nasional tahun ini, yaitu Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.
“Harapannya dengan adanya peringatan dan berkumpulnya para santri ini, mereka bisa terus melangkah dan berjalan bergandengan tangan dalam memajukan peradaban. Ini juga sebagai simbol membangun bangsa, supaya Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan besar,” katanya.
Sudah sepatutnya para santri memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Dengan begitu para santri tergolong sebagai manusia dengan sumber daya yang unggul dan beradab. Dengan begitu, Kabupaten Kudus bisa semakin unggul berkat berdayanya para santri.
Dalam Mlampah Bareng Santri ini juga terdapat sejumlah hiburan berupa panggung musik dan sejumlah hadiah menarik. Mulai dari sepeda motor, sepeda listrik, sepeda gunung, kulkas, dan sejumlah perangkat elektronik lainnya.
Kemudian Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengapresiasi para santri yang terlibat aktif dalam berbagai rangkaian kegiatan hari santri yang digelar di Kudus. Termasuk dalam peringatan hari santri tingkat Provinsi Jawa Tengah juga digelar di Kudus.
Lebih dari itu, katanya, para santri di Kudus juga terlibat aktif dalam menjaga kondusivitas dan kenyamanan Kudus. Dengan begitu dia berharap kontribusi para santri tetap dinanti untuk Kabupaten Kudus. Sam’ani juga menitip pesan kepada para santri agar tetap mengikuti perkembangan zaman. Dengan jumlah yang besar, santri di Kudus memiliki peran penting dalam perkembangan daerah dan menjadikan Kudus sebagai daerah yang religius.
“Apresiasi kami terhadap para santri di Kudus yang ikut memberi peran ke ruang publik dan menjaga Kudus tetap damai,” kata Sam’ani.
| 555 Bonsai dari Berbagai Daerah di Indonesia Dipamerkan di Kudus |
|
|---|
| Bupati Kudus, Sam'ani: ASN Tidak Boleh "Medit" Kepada Tetangga, Harus Rajin Bersedekah |
|
|---|
| Gerakan ASN Kudus Belanja di Pasar Tradisional Dimulai dari Pasar Kliwon |
|
|---|
| Dari Cacahan Sampah Plastik Disulap Jadi Genteng Smart Light Energy Skala Rumah Tangga dan Sekolah |
|
|---|
| Hindari Banjir di Semarang, Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Terpaksa "Blusukan Hutan" |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.