Hoaks, Video Siswa SDN 1 Getassrabi Kudus Keracunan MBG, Polisi: Korban Kecelakaan

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Masyarakat Kudus dihebohkan dengan beredarnya video pendek bernarasi dugaan adanya korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SD Negeri 1 Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jumat (7/11/2025).

Video tersebut tersebar di sosial media dan group chat dengan narasi dugaan adanya korban keracunan MBG.

Kapolsek Gebog, AKP Siswanto saat dikonfirmasi membantah beredarnya kabar dugaan keracunan MBG.

Kata dia, siswa SD Negeri 1 Getassrabi merupakan korban kecelakaan, bukan keracunan MBG.

Baca juga: Empat Orang Luka-Luka Akibat Kecelakaan Beruntun di Perempatan Jepang Kudus, Ini Identitasnya

• Terduga Pelaku Siswa Kelas XII Gunakan Timer, Ada 3 Titik Ledakan di SMAN 72 Jakarta

• Insiden Gancet yang Bikin Sepasang Pendaki Meninggal, Hasil Autopsi Ungkap Fakta Mengerikan Ini

Kapolsek menuturkan, Kanit Reskrim dan Kanit Intel Polsek Gebog beserta jajaran sudah melakukan penyelidikan di lokasi.

Siswa SD kelas V berinisial AKM yang diisukan menjadi korban keracunan MBG, nyatanya tidak benar.

Siswa tersebut dipastikan sebagai korban kecelakaan yang terjadi di depan sekolah.

Korban yang saat itu jatuh setelah tertabrak kendaraan, kemudian dibawa ke dalam sekolah untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

"Saat anak korban kecelakaan ini dibawa ke dalam sekolah, berbarengan dengan datangnya mobil MBG untuk mengambil tempat makan."

"Anak tersebut bukan keracunan MBG, melainkan korban kecelakaan," terangnya.

Siswa korban kecelakaan tersebut lantas dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk mendapatkan tindakan medis yang diperlukan.

Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Kudus, Anggun Nugroho juga memastikan bahwa siswa sekolah tersebut bukan menjadi korban keracunan MBG. 

Kepastian tersebut dikonfirmasi melalui Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Gebog dan pengawas sekolah.

"Kami juga akan pantau perkembangan anak tersebut saat menjalani penanganan medis, melalui pengawas sekolah dan Korwil Pendidikan Gebog," tegasnya. (*)