Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Giliran Nampan MBG Disorot, Disebut Mengandung Minyak Babi hingga Bahannya Tak Direkomendasikan

Nampan tersebut konon diproduksi di China, bukan di Indonesia. Padahal niat awal pengadaan MBG antara lain juga untuk menciptakan lapangan kerja

Editor: muslimah
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Ilustrasi wadah makanan atau food tray program makan bergizi gratis. 

Lebih lanjut Budi juga mengungkapkan, Kementerian Perdagangan sudah mengusulkan agar produk food tray dikenai kewajiban sertifikat standar nasional Indonesia (SNI).

Kewajiban diusulkan untuk produk food tray yang diproduksi di dalam maupun luar negeri.

"Kita mendorong supaya food tray itu dikenakan SNI wajib. Kan banyak itu food tray mempersyaratkan harus begini-begini biar bagus, aman dan sebagainya. Salah satu caranya ya menjadi SNI wajib," papar Budi.

"Kami sudah menyampaikan, sudah kita rapat dengan kementerian yang terkait," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, media sosial diramaikan dengan informasi yang menyebutkan bahwa nampan atau food tray program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengandung minyak babi.

Minyak babi atau turunannya itu disebut digunakan sebagai komponen pelumas.

Tak hanya itu, tempat makan MBG yang bertuliskan "Made In Indonesia", juga disebut diimpor dari China.

"Nampan MBG sengaja dilabeli 'made in indonesia' tapi aslinya bikinan industri rumahan China.

"Mengandung lemak babi. Bahannya bahkan di China dilarang," bunyi narasi yang diunggah oleh akun @fahr****, Senin (25/8/2025).

Ia juga menyertakan tangkapan layar e-katalog yang menunjukkan piring ompreng atau nampan itu merupakan produksi dalam negeri lengkap dengan harganya.

Akun itu juga melampirkan hasil investigasi yang diterbitkan oleh salah satu media berbahasa Inggris dengan judul "From Chaoshan to Classrooms: Illegal Imports, Health Hazards, and Halal Concerns" yang tayang pada Senin.

Selain mengandung minyak babi, akun itu juga menuliskan, nampan MBG disebut terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel tipe 201.

Padahal, para ahli kesehatan melarang stainless steel 201 kontak langsung dengan makanan.

"Stainless steel 201 tidak direkomendasikan untuk kontak dengan makanan karena lebih mudah melarutkan logam, terutama dari makanan asam," tulis akun itu.

Menanggapi isu itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana memastikan akan melakukan pengecekan tempat makan MBG yang diimpor dari Chaoshan, China.

"Sedang check and recheck," kata Dadan, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Dadan juga menyatakan, pihaknya selama ini memang belum pernah melakukan pengadaan ompreng sebagai food tray untuk MBG.

"BGN kan belum pernah melakukan pengadaan (food tray)," ujar Dadan.

(Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved