Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Desakan Penghentian Program MBG Menguat Buntut Maraknya Kasus Keracunan 

Sejumlah kalangan mendesakkan penghentian sementara program MBG, sebagai buntut kasus keracunan di sejumlah daerah di Indonesia.

Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Kamis 25 September 2025 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Sejumlah kalangan mendesakkan penghentian sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai buntut kasus keracunan di sejumlah daerah di Indonesia.

Terbaru, kasus keracunan MBG menjadi perhatian belakang ini karena Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, sampai menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). 

Hingga Rabu (24/9/2025), korban keracunan massal akibat MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, mencapai angka 631 siswa.

Jumlah tersebut merupakan korban keracunan, pada Senin 22 September dan 24 September 2025.

Kasus keracunan terbaru yakni dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Pasirsaji, Desa Negladari, Cipongkor, Bandung Barat, dengan korban di antaranya dari SMK Karya Perjuangan.

"Sampai saat ini mungkin sudah sekitar 220 yang datang. Jumlahnya terus bertambah," kata Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, Rabu pukul 13.00.

Sebelumnya, pada Senin lalu, kasus serupa juga terjadi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, dengan total korban mencapai 411 siswa.

Dari jumlah tersebut, 47 pasien harus rawat inap, sementara 364 lainnya menjalani rawat jalan.

Selain di Cipongkor, kasus dugaan keracunan juga terjadi di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Rabu kemarin.

Satu per satu siswa tumbang seusai menyantap menu program MBG.

Sebagian siswa lemas, muntah, pusing, bahkan ada yang kejang-kejang hingga tak sadarkan diri. 

“Korban sementara ada 65 orang. Mereka merupakan siswa SMKN 1 Cihampelas. Sekarang sedang proses penanganan,” kata Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, Rabu.

Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penanggung jawab progam MBG, total ada 4.711 kasus yang terbagi dalam ke tiga wilayah, yakni Wilayah I mencapai 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III meliputi 824 kasus.

Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, mengungkapkan data yang jauh lebih besar, yakni mencapai 6.452 kasus, hingga Minggu (14/9/2025).

Artinya, data keracunan di Bandung Barat belum dihitung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved