Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Warga Sentil Dedi Mulyadi, Siswa Jalan Kaki 2 Jam Gelap Gulita Lewati Hutan ke Sekolah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi disentil warga Kampung Citamiang, Kabupaten Garut, Jawa Barat terkait nasib anak-anak mereka ketika ke sekolah.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TikTok/jhunnazza
JALAN KAKI - Kolase tangkapan layar video perjuangan para siswa Kampung Citamiang Garut berangkat ke sekolah subuh jalan kaki tempuh perjalanan dua jam hingga melewati hutan. Warga meminta perhatian dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

TRIBUNJATENG.COM, GARUT - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi disentil warga Kampung Citamiang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Warga di sana menggambarkan kondisi anak-anaknya selama ini melalui unggahan video.

Tak pelak, video yang dibagikan salah satu warga di sana pun viral di media sosial. Tak sedikit pula warganet membagikan ulang kepada Pemprov Jabar dan Pemkab Garut.

Video yang viral itu menggambarkan kondisi anak yang setiap hari, dalam kondisi masih gelap gulita harus berangkat sekolah.

Mereka harus berjalan kaki dengan waktu tempuh sekira dua jam melewati hutan belantara.

Demi menjaga keselamatan anak-anak mereka saat ke sekolah, para orangtua ikut serta menemani, menerangi setiap langkah anak-anaknya di jalan.

Baca juga: Popularitas Purbaya Kalahkan Gubernur Jabar, PAN Mulai Melirik: Saya Nggak Tertarik Politik

Wapres Gibran Kunjungan di Semarang, Banjir Kaligawe Tiba-tiba Surut, Kebetulan?

Belasan siswa di Kampung Citamiang, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami kesulitan akses jalan maupun fasilitas memadai untuk ke sekolah.

Setiap hari mereka berjalan kaki menempuh perjalanan belasan kilometer untuk bisa ke sekolah.

Mereka berangkat subuh karena harus berjalan kaki dari rumah ke sekolah, dan memakan waktu hingga dua jam.

Tak hanya itu, mereka berangkat dalam kondisi langit yang masih gelap gulita.

Para siswa tersebut juga harus melewati perkebunan hingga hutan untuk menuju sekolah.

Semua hal itu dilakukan karena mereka juga harus berpacu dengan waktu agar tidak telat hadir ke sekolah.

Kisah perjuangan ini dialami anak-anak di Kampung Citamiang, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.

Kisah mereka pun viral di media sosial seusai video dibagikan akun TikTok @jhunnazza.

Ternyata para siswa di Kampung Citamiang ini sudah terbiasa berangkat subuh.

Bahkan disebutkan bahwa kebiasaan ini sudah dilakukan setiap generasi yang berlangsung selama 25 tahun.

Dalam narasi video yang dibagikan, diduga kisah perjuangan siswa sekolah di Kampung Citamiang ini turut mengomentari kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Melansir Tribun Jabar, Dedi Mulyadi sempat menerapkan jadwal masuk sekolah para pelajar di Jawa Barat.

Namun mereka tak terbebani dengan kebijakan tersebut karena sudah terbiasa menjalani setiap harinya.

Akan tetapi, para warga atau wali murid tersebut meminta perhatian kepada pemerintah yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi maupun kepala daerah di Kabupaten Garut.

Pengunggah menceritakan kisah perjuangan siswa sekolah di Kampung Citamiang jalan kaki dua jam ke sekolah hingga berangkat subuh tersebut sudah berlangsung 25 tahun.

"Bukan soal kebijakan masuk sekolah pukul 06.30, tapi siswa dari Kampung Citamiang, Desa Cikondang, Kecamatan Cisomper, sudah terbiasa berangkat dari subuh sejak dulu, sudah lebih dari 25 tahun seperti ini," tulis keterangan pengunggah.

Baca juga: Maula Akbar Nikahi Wabup Garut, Kekayaan Istri 5 Kali Lipat Anak Dedi Mulyadi

Baca juga: Viral Anak Polisikan Ibu Kandung, Kesal Dipukul Sapu saat Disuruh Bereskan Tempat Tidur

Ditemani Orangtua

Dalam unggahan tersebut, memperlihatkan video sejumlah siswa hendak berangkat ke sekolah sejak subuh.

Beberapa orangtua siswa menemani dan membawa penerangan lampu.

Kemudian pengunggah menceritakan, selain berjalan kaki dua jam perjalanan, mereka juga melewati semak belukar.

Lalu melewati perkebunan hingga hutan yang masih banyak binatang buas seperti babi hutan dan monyet.

Hal itu dikhawatirkan orangtua siswa bisa membahayakan mereka kapan saja.


Terlebih para siswa berangkat subuh dalam keadaan gelap gulita dan menghadapi risiko yang mengancam keselamatan mereka.

Semua semata terpaksa dilakukan mereka karena tidak ada pilihan lain meskipun harus berangkat dari subuh yang masih gelap gulita.

Pengunggah menyebut, meski dua jam menempuh perjalanan ke sekolah, para siswa Kampung Citamiang hanya bisa sekolah di SD Negeri 1 Cikondang karena sekolah yang paling terdekat.

Oleh karena itu, pengunggah mewakili para orang tua dan murid berharap meminta perhatian pemerintah.

"Harapan kami sebagai orangtua siswa, ada sedikit perhatian dari pemerintah terkait. Karena ini sudah berlangsung lebih dari 25 tahun, tidak pernah ada perhatian dari pemerintah," tulis keterangan pengunggah.

Pengunggah juga aktif kerapkali membagikan keseharian para siswa dan warga Kampung Citamiang.

Dalam setiap unggahannya, pengunggah tak henti meminta perhatian, termasuk kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

"Pak Dedi punten coba tinggali perjuangan anak-anak sekolah Kampung Citamiang," tulis pengunggah di salah satu video.

Kini, video kisah perjuangan siswa Kampung Citamiang di Garut ke sekolah berjalan kaki dua jam berangkat subuh tersebut viral dan mendapat beragam reaksi dari warganet.

Warganet bersimpati dan turut membagikan unggahan tersebut agar sampai kepada pemerintah daerah, termasuk Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

Ada juga warganet yang memberikan semangat dan mendoakan para siswa kelak bisa sukses di masa depan.

dear.iraberyl "Bantu tag KDM"

exsanofficial "Sukses untuk adik2"

syta_rose "Kalian semua hebaaaattt semoga kelak jadi orang sukses semua"

dhita_yuna "Klo keadaandan jumlah muridnya byk gini lbh baik sekolah mengatur jam masuk sekolah jam 8 atau 9 pagi gitu"

ratihajiii "@dedimulyadi71 paaakk, tolong followup paakk. 2025 loh ini..Masa iya masih ada yg ke sekolah jalan kaki sampe 2 jam gitu??? Iya si sehat buat badan, tp kesenjangan bgini ga bisa didiemin pak..Hayo temen2 bantu up, sampe kedengeran dan terjadi perubahan"

(*)

Sumber TribunJatim.com

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved