Tribun Jateng Hari Ini
Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Ingin Balas Dendam karena Dibully
Terduga pelaku diduga melakukan aksinya tersebut lantaran menjadi korban perundungan atau bullying di sekolahnya.
Zaki pun mendengar kabar terduga pelaku ingin balas dendam kepada para perundung. Namun, akibat perbuatannya maka banyak siswa SMAN 72 Jakarta menjadi korbannya. "Katanya dia merakit bomnya sendiri. Terus sudah ditimer di tiga daerah di sekolah," jelasnya.
Menurut dia, pelaku diduga meletakkan bahan peledak di sekolah, satu di antaranya di tempat duduk para siswa yang membullynya.
Bahkan, terduga pelaku juga disebut jarang kelihatan di sekolah. "Dia jarang kelihatan di sekolah," jelasnya.
Saat kejadian, Zaki menyatakan, kelas 12 tengah libur, namun terduga pelaku terlihat di belakang sekolah, di tempat pembuangan sampah.
"Saya enggak lihat pelakunya, karena kelas 12 sedang libur, tapi ternyata dia di belakang sekolah, di tempat-tempat sampah," bebernya.
Zaki mengaku, tak terlalu mengenal seniornya tersebut karena kerap menyendiri setiap di sekolah. "Siswa kelas 12 itu, katanya dari kelas 11 dia selalu menyendiri," terangnya, saat ditemui di lokasi.
Ia pun bercerita sosok terduga pelaku yang tak disebutkan namanya itu memang mempunyai sikap yang unik.
"Awalnya tuh korban dibully gitu di sekolah, dia selalu sendiri ke mana-mana, terus pakai jas putih, ya gitulah," bebernya.
Informasi yang ia dapatkan, pelaku juga gemar menggambar dan meyimpan foto yang tak lazim.
"Sering buat gambar-gambar, foto-foto yang kayak tentang berdarah, teroris, bendera Amerika. Gambar-gambar yang berdarah gitu. Sering nonton tembak-tembakan gitu," tuturnya.
Diketahui, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11) sekira pukul 12.15. Ledakan terjadi sebanyak tiga kali. Akibat ledakan tersebut, sebanyak 55 orang mengalami luka-luka.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera memasang garis polisi dan membantu mengevakuasi para korban. Tak lama setelah itu, tim Gegana Korps Brimob Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara.
Petugas bersenjata lengkap melakukan pemeriksaan di sekitar masjid guna memastikan tidak ada benda mencurigakan lain yang tertinggal.
Hingga sore hari, area sekolah masih dijaga ketat aparat gabungan dari Polri dan TNI. Polisi juga masih mendalami laporan yang diperoleh dan mengumpulkan keterangan dari saksi di lokasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri bersama Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz dan Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat turut meninjau langsung lokasi kejadian untuk memantau penanganan serta penyelidikan awal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251107-_-Ledakan-Masjid-SMA-Negeri-72-Jakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.