7 Fasilitas dan Gedung Terbakar dalam Demo 29–30 Agustus, Makassar, Jakarta hingga Solo

Sedikitnya 10 orang harus dilarikan ke rumah sakit akibat bentrokan ini, sebagian besar karena terkena gas air mata dan luka benturan.

6. Kericuhan di Yogyakarta – Mobil dan Fasum Dibakar di Halaman Polda DIY

Aksi solidaritas di Yogyakarta berujung pada peristiwa pembakaran sebuah mobil di halaman Mapolda DIY. Kendaraan itu sebelumnya diparkir di gerbang timur markas polisi. Api membesar disertai suara ledakan, membuat massa panik dan berlari keluar sambil meneriakkan yel-yel kemarahan.

Massa aksi yang awalnya terdiri dari mahasiswa dan driver ojol terus bertambah hingga malam hari. Situasi semakin sulit dikendalikan karena jumlah demonstran semakin besar, sementara aparat berupaya menghalau massa dari halaman polda.

Selain itu beberapa fasilitas umum di depan Mapolda juga ikut dibakar massa.

7. Mess MPR Bandung Ikut Terbakar

Kerusuhan juga pecah di Bandung, tepatnya di depan kantor DPRD Jawa Barat, Jumat malam. Massa yang memanas melampiaskan amarah dengan membakar sebuah bangunan di seberang kantor legislatif. Setelah ditelusuri, gedung itu adalah Mess MPR, yang berfungsi sebagai wisma terkait aktivitas pejabat MPR atau staf pemerintah daerah.

Bangunan yang dulunya pernah digunakan sebagai rumah jabatan Wakil Gubernur Jawa Barat itu akhirnya hangus terbakar. Api sulit dipadamkan karena massa terus melempari gedung dengan benda terbakar. Hingga tengah malam, kobaran api masih terlihat dari radius ratusan meter.

Rentetan aksi pembakaran di berbagai kota memperlihatkan eskalasi demonstrasi yang jauh lebih serius dibandingkan aksi-aksi sebelumnya. Selain kerugian materiil yang mencapai miliaran rupiah, korban jiwa dan luka menambah daftar panjang penderitaan akibat aksi anarkis ini.

Polda di masing-masing daerah mengimbau masyarakat, terutama buruh, mahasiswa, dan driver ojek online, untuk tetap menyampaikan aspirasi secara damai tanpa merusak fasilitas publik. Aparat gabungan TNI-Polri masih bersiaga di titik-titik rawan untuk mengantisipasi aksi lanjutan.

(*)