Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demonstrasi di Yogyakarta

"Semua Sudah Jelas" Kapolri Tanggapi Mahasiswa Jogja Tewas Diduga Dianiaya Polisi saat Aksi

Kapolri akhirnya memberikan pernyataan terkait meninggalnya mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang diduga dianiaya aparat.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
dok Polda Jateng.
PEMUDIK DIPREDIKSI MELONJAK - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat kunjungan ke Posko Terpadu Pejagan, Kabupaten Brebes, Rabu (19/3/2025). Dia menyebut jumlah pemudik tahun ini  bakal lebih meningkat dibandingkan dengan tahun kemarin. 

Ayah korban, Yoyon Surono, menceritakan awal mula dirinya mengetahui kabar duka tersebut. 

Menurut keterangan sang ayah, pagi hari, seorang tetangga datang membawa foto KTP milik Rheza dan memberitahukan bahwa anaknya tengah berada di RSUP Sardjito. 

"Saya tanya kenapa? Katanya kena gas air mata. Pas saya ke sana, ternyata anak saya sudah terbujur kaku begitu,” ungkap Yoyon dengan suara bergetar.

Sepanjang wawancara, Yoyon bersuara lirih dan tak kuasa menahan tangis atas kehilangan putra sulungnya.

Menurut Yoyon, pihak yang mengantar jenazah ke rumah sakit berasal dari Unit Kesehatan Polda, namun tanpa ada keterangan lengkap terkait peristiwa yang dialami putranya. 

Yoyon melihat adanya sejumlah luka pada tubuh anaknya. 

Meski melihat banyak kejanggalan, pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan autopsi dan memilih menerima peristiwa ini sebagai musibah. 

"Kami pasrah. Autopsi kami tidak mau,” tambahnya.

Kronologi Versi BEM Amikom

Diketahui, Rheza Shendy Pratama (21) meninggal dunia usai melakukan aksi , Minggu pagi. Hingga kini, belum ada keterangan dari kepolisian terkait penyebab kematian Rheza.

Dalam rilis resmi BEM Amikom disebutkan, Rheza turut hadir dalam aksi demonstrasi di Yogyakarta.

 Saat situasi memanas, motor yang ditungganginya mati ketika hendak berbalik arah.

Tiba-tiba aparat menembakkan gas air mata, membuat Rheza terjatuh.

Rekannya yang dibonceng berhasil melarikan diri, sementara Rheza yang tergeletak disebut dihampiri aparat.

“Kematian ini bukan hanya duka bagi keluarga, tapi juga cambuk bagi kita semua.

Seorang mahasiswa, seorang anak bangsa, tumbang bukan karena penyakit atau musibah biasa, melainkan dalam ruang perjuangan yang seharusnya dijaga kehormatannya," tulis rilis resmi BEM Amikom Yogyakarta.

 (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved