Brebes
Tunjangan Perumahan DPRD Brebes Rp 19 M Per Tahun, 120 Ribu Warga Miskin Kehilangan Subsidi BPJS
Setelah tunjangan fantastis DPR RI dikupas hingga menimbulkan aksi demo besar di berbagai daerah.
"Sebagian besar anggota DPRD berdomisili di kota atau dalam radius kabupaten sehingga tidak mendesak diberikan fasilitas perumahan," kata Anom dikutip dari Kompas.com.
Anom menambahkan bahwa APBD Brebes tahun 2024 mengalami defisit, dengan belanja mencapai Rp 3,520 triliun dan pendapatan Rp 3,398 triliun.
"Di tengah keterbatasan ini, pengalokasian anggaran besar untuk tunjangan DPRD berpotensi menambah beban fiskal," ujarnya.
Dia juga menyoroti kebutuhan mendesak terkait kesehatan dan kemiskinan, di mana 126.000 warga miskin dicoret dari kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
"Tunjangan rumah DPRD Rp 19 miliar per tahun sebenarnya bisa menolong sepertiga warga miskin yang kehilangan akses jaminan kesehatan," ungkap Anom.
Menurut Anom, masalah stunting, kemiskinan ekstrem, infrastruktur jalan, irigasi, sekolah, dan rumah sakit harus menjadi prioritas utama.
"Setiap rupiah APBD seharusnya diprioritaskan untuk hal-hal mendesak ini," tegasnya.
Anom juga menilai tunjangan perumahan yang terlalu besar bagi anggota DPRD melampaui standar keadilan sosial, mengingat upah minimum kabupaten (UMK) Brebes hanya sekitar Rp 2,1 juta per bulan.
"Menambah tunjangan perumahan di atas kondisi ini justru memperlebar jurang kesenjangan dan mencederai rasa keadilan publik," kata Anom.
Dia menegaskan bahwa penggunaan anggaran mencerminkan moralitas sebuah pemerintahan.
"Bila anggaran rakyat lebih banyak dinikmati oleh elite, sementara masyarakat miskin kehilangan akses kesehatan dan anak-anak masih terjerat stunting, maka kepercayaan rakyat akan kian rapuh," ujar Anom.
Anom masih meyakini bahwa Bupati Brebes bersama DPRD memiliki kesempatan untuk memperbaiki prioritas anggaran dan memastikan bahwa anggaran kembali kepada rakyat kecil yang paling membutuhkan.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, maupun Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Tahroni.
Sementara itu, Kepala Baperlitbangda Brebes, Apriyanto Sudarmoko, membenarkan bahwa terdapat 13.540 jiwa warga Brebes yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
"Jumlah orang miskin tahun 2024 ada 283.280 jiwa. Ini merupakan angka tertinggi kedua setelah Kebumen," kata Apriyanto kepada wartawan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Sepekan Setelah Demo Berujung Kericuhan di Brebes, TNI, Polri dan Ormas Ikrar Damai |
![]() |
---|
Kisah Badrianti, Penerima Manfaat PKH di Brebes Lulus dari Data Kemiskinan dan Buka Toko Kelontong |
![]() |
---|
Jasad Pemuda yang Tercebur di Sungai Pemali Brebes Ditemukan Tim SAR Gabungan di Hari Ketiga |
![]() |
---|
Pria di Brebes Terekam CCTV Mencuri 24 Juta di Warung Kelontong, Ternyata Seorang Residivis |
![]() |
---|
Lansia di Brebes Diseret ke Jalan Lalu Dipukuli Puluhan Orang, Diduga Cabuli Anak di Toilet Masjid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.