Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kini Berdamai, Wali Kota Arlan Copot Kepsek Berawal Anaknya Kehujanan: Tahu Siapa yang Kau Larang?

Di tengah jadwal latihan drumband yang berjarak sekitar 150 meter dari sekolah, hujan tiba-tiba turun

Penulis: Msi | Editor: muslimah
KOLASE IG @palembang.update/IG @cak.arlan_official
WALI KOTA MINTA MAAF--  Wali Kota Prabumulh, H Arlan menyampaikan permintaan maaf  kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN1 Prabumulih Roni Ardiansyah, dan Satpam Ageng di hadapan sejumlah guru dan pejabat / (kanan) H Arlan memberikan sepeda motor untuk Roni dan Ageng. 

TRIBUNJATENG.COM - Fakta lengkap kasus Walikota Prabumulih, H Arlan dan Kepala sekolah  SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah.

Semua berawal dari anak wali kota kehujanan karena mobil tak boleh masuk lapangan.

Kasus ini menarik perhatian masyarakat dan sempat viral di media sosial.

Kasus berakhir damai dimana walikota menyampaikan permintaan maafnya.

Ia juga mendapatkan teguran dari Kemendagri

Sementara Kepsek Roni tak jadi dicopot dari jabatannya.

Baca juga: Tertangkap Kamera CCTV, Modus Karyawati Toko Pakaian di Banyumas Tilep Rp 480 Juta

Keterangan Arlan

Arlan yang sudah diperiksa oleh pihak inspektorat kemudian juga mendapat teguran tertulis oleh Kemendagri secara lugas menceritakan hal ihlwal mengapa ia mengeluarkan kebijakan teguran sampai pencopotan Roni Ardiansyah.

Dan ternyata perkaranya berwal dari anaknya yang harus hujan-hujan masuk halaman sekolah karena mobil yang mengantar anaknya dilarang masuk ke area sekolah.

Berikut ini Penjelasan Arlan terkait insiden kecil yang terjadi.

Anak Basah-basahan Kena Hujan

Sebuah insiden sederhana, yakni anak-anak yang kehujanan saat latihan, ternyata menjadi pemicu di balik polemik mutasi Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih yang sempat menghebohkan publik.

Dalam sebuah pemeriksaan di Kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Walikota Prabumulih H Arlan menceritakan langsung kronologi dari sisi pribadinya.

Menurut Arlan, insiden itu terjadi pada tanggal 5 September 2025, sebuah hari libur nasional.

Di tengah jadwal latihan drumband yang berjarak sekitar 150 meter dari sekolah, hujan tiba-tiba turun.

Rombongan siswa, termasuk anak Walikota, bergegas kembali ke sekolah untuk berteduh.

"Anak saya diantar sopir, Pak, bukan dibawa sendiri," ujar Arlan, menjelaskan bahwa anaknya tidak sendirian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved