UMKM
Merespons Dana Rp 200 Triliun Untuk Himbara, BPR Artha Tanah Mas Siapkan Strategi Perkuat UMKM
Kebijakan pemerintah menempatkan dana segar Rp200 triliun di bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) menjadi sinyal kuat.
TRIBUNJATENG.COM - Kebijakan pemerintah menempatkan dana segar Rp200 triliun di bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) menjadi sinyal kuat untuk menggeliatkan kredit sektor riil, khususnya UMKM.
Meski dana tersebut tidak langsung mengalir ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR), langkah ini memberi efek domino yang turut dirasakan BPR di daerah, termasuk BPR Artha Tanah Mas Semarang.
Direktur Utama BPR Artha Tanah Mas, Rina Sulistyo Utami, mengatakan bahwa kebijakan pemerintah membuka peluang baru bagi perbankan kecil untuk ikut mengambil peran.
“Ketika roda ekonomi bergerak di pusat, bisnis besar terdorong, maka UMKM juga ikut bergerak. Itulah pasar kami. Jadi kami harus siap masuk dan berkontribusi,” ujarnya.
Baca juga: Hasil Babak I Skor 0-0 Persipura vs PSIS Semarang, Mahesa Jenar Bermain Lebih Tenang
Baca juga: Viral Pengendara Motor Hilang Setelah Terjun ke Kali Babon Semarang, BPBD Beri Klarifikasi
Menurut Rina, saat ini pertumbuhan kredit BPR Artha Tanah Mas mencapai sekitar 6 persen, sejalan dengan tren industri di Jawa Tengah.
Walau pertumbuhannya melambat dibanding tahun lalu, pihaknya menilai masih ada ruang positif bagi UMKM, terutama ketika likuiditas perbankan nasional melonggar.
Momentum Ulang Tahun ke-21
Tahun ini, BPR Artha Tanah Mas memasuki usia ke-21.
Perayaan tersebut tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga penguatan tekad untuk mendukung pengembangan usaha masyarakat.
Melalui program literasi keuangan berkelanjutan, BPR memberikan edukasi kepada pelaku UMKM maupun rumah tangga tentang cara mengelola keuangan dengan benar.
“Tidak mudah, tetapi kami optimis. Sesulit apapun kami yakin bisa berkembang dengan dukungan pemerintah daerah, asosiasi, dan organisasi mitra,” kata Rina.
Di lain sisi, Ketua DPC Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Emas, Rizal Yosianto, menambahkan bahwa bermitra dengan BPR Artha Tanah Mas telah memberi dampak nyata.
Menurutnya, proses kredit yang cepat dan mudah sangat membantu anggota Organda, terutama pengusaha transportasi di kawasan pelabuhan yang sedang tumbuh.
“Bahkan banyak anggota kami yang terbantu bukan hanya dari sisi permodalan, tapi juga pelatihan keuangan yang membuat laporan usaha lebih rapi,” ujarnya.
Kebijakan Rp200 triliun yang ditempatkan di Himbara berpotensi menekan bunga kredit dan meningkatkan akses pembiayaan.
Namun, bagi BPR, tantangannya adalah bagaimana tetap menjaga kualitas kredit agar tidak terjebak dalam risiko gagal bayar di tengah kondisi UMKM yang masih menyesuaikan diri.
Mereka menyiapkan strategi dengan memperluas kolaborasi bersama pemerintah daerah, organisasi usaha, hingga komunitas UMKM.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat basis nasabah sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi lokal.
Diapresiasi Pemerintah
Dukungan terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari BPR itu mendapat apresiasi dari pemerintah.
Melalui kolaborasi dengan BPR Artha Tanah Mas, hampir seluruh UMKM di wilayah Semarang Utara kini mendapatkan akses permodalan sekaligus pendampingan.
Menurut Camat Semarang Utara, Siwi Wahyuningsih sinergi ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga merambah ke bidang sosial dan lingkungan.
"Kemudian yang kedua bersama-sama bersinergi untuk memperbaiki lingkungan. Beberapa kali kita mengadakan kerja sama bareng dengan memperbaiki lingkungan di Tanjung Mas, Kelurahan Panggung Lor, dan Bandarharjo,” jelasnya.
Ia menambahkan, keberhasilan program ini tampak nyata di Pasar Selomas. Hampir seluruh pedagang di pasar tersebut tercatat sebagai nasabah BPR Artha Tanah Mas. “Saya melihat progresnya alhamdulillah baik. Tanggapan dari masyarakat juga positif,” imbuhnya.
Siwi berharap kerja sama lintas sektor ini bisa terus berlanjut. Tidak hanya dalam perbaikan lingkungan dan penguatan ekonomi, tetapi juga pada pembangunan sosial masyarakat. (*)
UMKM Ritel di Semarang Didorong Adaptasi Bisnis Modern Lewat Digitalisasi |
![]() |
---|
Ketika Pelaku UMKM Dapat Ilmu Mengubah Resep Tradisional Dengan Inovasi Masa Kini Oleh Para Chef |
![]() |
---|
UMKM Di Jateng Didorong Perluas Pasar, Ini Cara Agar Bisa Masuk Toko Oleh-Oleh |
![]() |
---|
Mendulang Rupiah Lewat Kerajinan Kayu, Kisah Arif Eko Cahyo Bertahan di Tengah Usaha Mebel Kian Sepi |
![]() |
---|
Jadi Daya Tarik Mancanegara, Kerajinan Anyaman Jateng Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.