Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

5 Oktober Hari TNI: 80 Tahun Mengabdi untuk Negeri, Simak Sejarah dan Maknanya

Setiap tanggal 5 Oktober, rakyat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
istimewa
TNI - Setiap tanggal 5 Oktober, rakyat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Foto saat pelaksanaan sertijab Kodim Demak beserta jajaran yang digelar di halaman Makodim 0716/Demak, Rabu (5/10/2022) 

TRIBUNJATENG.COM - Setiap tanggal 5 Oktober, rakyat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Lebih dari sekadar parade militer yang megah, tanggal ini adalah momen refleksi mendalam mengenai sejarah panjang, peran krusial, dan komitmen abadi TNI dalam menjaga kedaulatan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hari TNI adalah pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini tidak datang dengan mudah.

Baca juga: Syarat Terbaru Masuk TNI AD: Tinggi Badan Diubah, Umur 24 Tahun Masih Bisa Daftar

Ia lahir dari semangat rakyat dan dipertahankan oleh barisan prajurit yang setia.

Cikal Bakal Sang Penjaga Bangsa: Dari BKR ke TNI

Penetapan tanggal 5 Oktober sebagai Hari TNI memiliki akar sejarah yang kuat, berawal hanya beberapa minggu setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

  1. Badan Keamanan Rakyat (BKR) - 22 Agustus 1945: Pasca-kemerdekaan, pemerintah membentuk BKR sebagai organisasi sipil untuk menjaga keamanan lokal. Presiden Soekarno saat itu masih menghindari pembentukan tentara nasional agar tidak memancing konfrontasi langsung dengan Sekutu.
  2. Lahirnya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) - 5 Oktober 1945: Namun, situasi keamanan yang genting—terutama dengan kedatangan kembali tentara asing—membuat kebutuhan akan kekuatan militer yang terorganisir menjadi mendesak. Melalui maklumat pemerintah, BKR diubah menjadi TKR, yang secara resmi menjadi tentara kebangsaan pertama Republik Indonesia. Tanggal inilah yang kemudian diabadikan sebagai hari lahirnya TNI.
  3. Perubahan Nama Menuju Kesempurnaan: Dalam perjalanannya, organisasi ini mengalami beberapa kali perubahan nama untuk menyesuaikan struktur dan tantangan zaman, dari Tentara Republik Indonesia (TRI) pada Januari 1946, hingga akhirnya resmi disahkan sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947.

Perubahan nama dan struktur ini menegaskan satu hal: bahwa TNI adalah Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, dan Tentara Nasional yang lahir dari rahim perjuangan rakyat dan didedikasikan sepenuhnya untuk kepentingan bangsa.

Tiga Matra, Satu Komitmen: Peran TNI dalam NKRI

TNI saat ini terdiri dari tiga matra utama yang bekerja secara sinergis:

  • TNI Angkatan Darat (AD)
  • TNI Angkatan Laut (AL)
  • TNI Angkatan Udara (AU)

Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Peran TNI tidak hanya sebatas pada operasi militer untuk perang, tetapi juga meliputi Operasi Militer Selain Perang (OMSP), seperti:

  • Mengatasi gerakan separatis dan pemberontakan bersenjata.
  • Mengamankan wilayah perbatasan dan objek vital nasional.
  • Melaksanakan tugas perdamaian dunia.
  • Membantu penanggulangan bencana alam dan operasi kemanusiaan.

Dalam perayaan Hari TNI, kita menyaksikan defile pasukan dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern yang menunjukkan profesionalitas dan modernisasi pertahanan Indonesia.

Ini adalah simbol kesiapan TNI untuk menghadapi setiap tantangan, baik di darat, laut, maupun udara.

TNI dan Rakyat: Menjaga Kemanunggalan

Satu filosofi yang selalu dipegang teguh TNI adalah Kemanunggalan TNI dengan Rakyat.

Konsep ini menekankan bahwa tentara tidak boleh terpisah dari rakyatnya, karena TNI sejatinya lahir dari rakyat dan berjuang bersama rakyat.

Hari TNI selalu diperingati dengan berbagai kegiatan yang memperkuat ikatan ini, seperti bakti sosial, pengobatan gratis, dan kegiatan peduli lingkungan.

Kemanunggalan ini adalah sumber kekuatan moral dan pertahanan semesta yang tak tertandingi, sebagaimana pepatah militer: "Tentara tanpa rakyat, bagai ikan tanpa air."

Baca juga: Peringati HUT ke-80 TNI, Dandim 0713 Brebes: Kami Ingin Membahagiakan Masyarakat

Menatap Masa Depan: Profesional, Modern, dan Adaptif

Di masa depan, tantangan yang dihadapi TNI akan semakin kompleks, mulai dari ancaman siber, konflik perbatasan yang dinamis, hingga isu-isu keamanan global.

Oleh karena itu, komitmen untuk menjadi Tentara Nasional yang Profesional, Modern, dan Adaptif menjadi sangat penting.

Peringatan 5 Oktober adalah ajang untuk:

  • Mengevaluasi dan meningkatkan profesionalisme prajurit.
  • Mempercepat modernisasi alutsista untuk menjamin keamanan teritorial.
  • Memperkuat sinergi dengan komponen bangsa lainnya, termasuk kepolisian dan lembaga pemerintah.

Pada akhirnya, Hari TNI adalah perayaan atas loyalitas dan dedikasi para prajurit yang telah berikrar untuk mengorbankan jiwa dan raga demi Merah Putih.

Ia adalah janji yang diperbarui setiap tahun, bahwa kedaulatan NKRI akan senantiasa terjaga dari Sabang sampai Merauke. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved