Rumah Briptu Rizka Dirusak Massa, Ini Tuntutan Pihak Keluarga Brigadir Esco
Kediaman nenek Brigadir Riska dan satu unit motor yang terparkir juga turut rusak
TRIBUNJATENG.COM, MATARAM - Kasus pembunuhan Brigadir Esco Fasca Rely masih berbuntut panjang. Terbaru, massa dari Brigadir Esco mendatangi rumah Brigadir Rizka Sintiyani di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Lombok Barat, Rabu (8/10/2025) sore.
Mereka merusak rumah Briptu Rizka. Tak hanya itu, rumah nenek Briptu Rizka juga ikut dirusak.
Rizal mengungkap kejadian perusakan rumah Brigadir Riska ini terjadi sekira pukul 16:00 Wita.
Akibatnya tembok luar dari rumah ini rusak parah serta kaca dan pintunya juga ikut rusak.
• Video Hilda Bu Persit TNI dan Junior Suami Berdurasi 5 Menit 20 Detik Beredar Viral, Cek Faktanya
• Sosok Tak Terduga Pembunuh Dina yang Jasadnya Ditemukan di Sungai Citarum, Motif Terungkap
Baca juga: Briptu Rizka Tahu Nominal Utang Brigadir Esco Suaminya dari Teman, Jadi Motif Utama Pembunuhan?
Baca juga: Sosok Tak Terduga Pembunuh Dina yang Jasadnya Ditemukan di Sungai Citarum, Motif Terungkap
Kepala Dusun Nyiur Lembang, Muhammad Rizal mengatakan, semula pihak Kadus Bonjeruk, daerah asal keluarga Brigadir Esco, datang untuk mengambil surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil milik Brigadir Esco dan Brigadir Riska.
"Tadi Pak Kadus dari Bonjeruk sebenarnya mau mengambil BPKB sama STNK mobil, tapi kejadian ini tidak terduga dan kita di sini kaget kok banyak masa yang datang, jadinya kita koordinasi dengan kepolisian mendadak makanya penjagaan sedikit," kata Rizal.
"Kita tidak menyangka ini terjadi, karena rumah ini mau dipakai rekonstruksi ulang," kata Rizal.
Kediaman nenek Brigadir Riska dan satu unit motor yang terparkir juga turut rusak.
"Kita kira masa ini keluar ke jalan tahu-tahunya ke rumah neneknya (Riska), langsung dirusak fasilitas di sana," kata Rizal.
Rizal mengatakan massa yang datang menggunakan dua unit truk, mobil bak terbuka dan sepeda motor.
Ia berharap dengan kejadian ini polisi meningkatkan pengamanan di rumah Brigadir Rizka.
"Tiang (saya) berharap kepolisian lebih aktif, karena warga sudah mulai resah dengan adanya kejadian ini," kata Rizal.
Pihak keluarga Brigadir Esco, Gunawan menuntut agar pelaku lain dalam kasus pembunuhan ini segera ditangkap, karena berdasarkan pengakuan dari anak korban bahwa ada pihak lain yang memukuli ayahnya.
"Semua disebut sama anaknya almarhum itu harus ditangkap," kata Gunawan.
Kabid Humas Polda NTB AKBP Muhammad Kholid menegaskan bahwa kejadian ini sudah ditangani.
"Sementara ditangani Polres Lobar ya," ucapnya singkat.
Dalam kasus ini, Brigadir Rizka ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco, yang juga suaminya sendiri.
Brigadir Esco ditemukan meninggal dunia di belakang rumahnya pada Minggu (24/8/2025) dengan kondisi leher terjerat tali ke batang pohon.
Fakta lengkap rekonstruksi

Sebelumnya polisi telah menggelar rekonstruksi atau reka ulang adegan kasus kematian Brigadir Esco Fasca Rely, Senin (29/9/2025).
Dalam rekonstruksi tersebut terungkap sejumlah hal.
Diantaranya cara tersangka yang merupakan istri korban, yaitu Brigtu Rizka Sintiyani saat menghabisi suaminya.
Namun ia menolak memperagakan satu adegan.
Briptu Rizka melakukan aksinya di rumah mereka, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.
Berikut ini sejumlah fakta rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco seperti dihimpun Tribun Lombok.
1. Pukulan di Bagian Belakang Kepala
Polda NTB dan Polres Lombok Barat menggelar rekonstruksi berdasarkan hasil penyidikan.
Salah satu adegan krusial yang mengenai peristiwa penganiayaan di dalam rumah, yang diperagakan secara tertutup.
Kuasa hukum keluarga Esco Lalu Anton Heriawan yang turut menyaksikan peragaan itu mengungkap bahwa korban mengalami kekerasan.
“Korban sempat dipukul dibagikan kepala oleh Brigadir Rizka,” ucap Anton saat ditemui di lokasi Rekonstruksi, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Senin (29/9/2025).
Anton menyebutkan, ada pula luka sayatan di wajah bagian dahi dan pipi serta telapak tangan bagian kanan korban.
“Kalau luka sayatan di bagian tangan kan itu naluri membela diri, ga ada orang yang mau mati konyol, maka kami yakini ada tersangka lain yang ikut terlibat,” katanya.
2. Tersangka Menolak Adegan
Briptu Rizka sempat menolak untuk menjalani reka adegan sehingga dilakukan oleh peran pengganti.
Yakni ketika adegan beralih ke lokasi penemuan mayat Brigadir Esco di kebun belakang rumah.
Brigadir Rizka menolak dirinya sebagai pihak yang membawa tubuh Brigadir Esco ke kebun di belakang rumah.
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan mengatakan reka ulang adegan tetap dilanjutkan.
“Penolakan itu haknya tersangka, kami sudah sampaikan kami akan melaksanakan adegan selanjutnya kalau yang bersangkutan menolak itu haknya tersangka,” ucapnya.
Catur menyatakn bahwa tersangka kooperatif dalam menjalani proses rekonstruksi meskipun menolak memperagakan sejumlah adegan.
“Sejauh ini tersangka masih koopratif, kalau penemuan bukan tersangka dan pakai peran pengganti,” katanya.
3. Terungkap Peran Orang Lain
Adegan di kebun tempat penemuan mayat korban mengungkap adanya dua orang lain yang mengetahui kejadian.
Polisi menggambarkannya dengan peran pengganti dua orang Mr. X yang membopong jasad korban dari rumah ke kebun.
Adegan selanjutnya yakni Mr. X mengikat leher korban di batang pohon seolah-olah korban mengakhiri hidup padahal meninggal dunia karena dibunuh.
Catur mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih mendalami peran Mr X dalam kematian Brigadir Esco yang diduga sebagai tersangka lain.
“Sementara masih satu, kita lihat perkembangannya nanti bisa bertambah atau tidak yang paling krusial masih kami dalami,” ucap Catur.
4. Motif Masih Sumir
Sejumlah rangkaian rekonstruksi menunjukkan peristiwa terkait kematian Brigadir Esco.
Tersangka Brigadir Rizka memperagakan adegan penganiayaan sementara ada pihak lain yang menutupi penyebab kematian korban.
Meski demikian, polisi belum mengungkap mengenai motif atau alasan Brigadir Rizka membunuh suaminya sendiri.
“Mohon maaf, motif masih kami rahasiakan,” kata Catur.
5. Pihak Keluarga Korban Kecewa
Ayah almarhum Brigadir Esco, Samsul Herawadi menyinggung proses rekonstruksi yang menurutnya tidak transparan.
“Kan katanya terbuka tapi kenapa di tutup-tutupi begini, kan kami nggak paham. Kami pada saat rekonstruksi di dalam rumah juga ndak di kasih masuk,” tegasnya.
Ia menyebutkan, bahwa keluarga dari tersangka seolah tak mau terbuka dan mencoba menyembunyikan fakta lain di balik kematian Brigadir Esco.
“Kalau memang satu arah mengungkap tersangka kenapa tidak kita kerja sama,” katanya.
Ia juga sempat dituduh sebagai dalang dibalik kematian anaknya sendiri yang menurutnya sebagai playing victim.
“Sampai sampai saya dituduh balik bahwa saya lah dalang dibalik kematian anak saya itu oleh Rizka. Itu disampaikan lewat media di podcast terakhir sebelum dia berangkat ke kalimantan,” pungkasnya.
Pemkab Jepara Perkuat Semangat Gotong Royong Lewat TMMD Sengkuyung Tahap IV di Lebuawu |
![]() |
---|
Minibus Ditabrak Truk Kontainer Oleng dari Arah Berlawanan, Sopir Tewas dan Penumpang Luka Berat |
![]() |
---|
Beasiswa Gratis ke Eropa, Poltekkes Kemenkes Semarang Buka Jalan bagi Perawat Muda |
![]() |
---|
Lahan di Buayan Kebumen Bakal Dimanfaatkan Untuk Agrowisata dan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Video Hilda Pricillya Ibu Persit TNI dan Junior Suami Durasi 5 Menit Diburu, Ternyata Amalia Mutya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.