Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Erupsi Gunung Semeru

BREAKING NEWS: Gunung Semeru Erupsi Pada Minggu Sore, Letusan Asap Setinggi 1000 Meter

Gunung yang berlokasi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengeluarkan letusan asap tebal setinggi 1000 meter.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
Kompas.com/Istimewa
Guguran lava pijar Gunung Semeru sejauh 2,5 kilometer, Rabu (29/3/2023). (KOMPAS.com/Miftahul Huda) 

TRIBUNJATENG.COM - Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu (26/10/2025) sore hari.

Gunung yang berlokasi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengeluarkan letusan asap tebal setinggi 1000 meter.

Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, erupsi terjadi pukul 17.22 WIB.

Erupsi disertai letusan asap tebal setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko yang mengarah ke utara atau ke arah Ranu Kumbolo. 

Baca juga: Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan Pembaca untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki 

Baca juga: Gerak Cepat Sido Muncul Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Serahkan Donasi Rp350 Juta

Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimal 22 milimeter dan berlangsung selama 2 menit 20 detik.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 26 Oktober 2025 pukul 17.22 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulis, yang dikutip tribunjateng.com dari kompas.com Minggu (26/10/2025).

Sebelumnya, pada Sabtu (25/10/2025) malam, Pos Pantau BPBD Lumajang di Curah Kobokan juga melaporkan terjadinya guguran lava pijar yang meluncur sejauh 2.500 meter dari puncak kawah menuju Besuk Kobokan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan terkait dampak erupsi yang terjadi sore tadi.

“Belum ada laporan dampak dari erupsi sore ini,” ujar Yudhi.

Menurut Yudhi, dengan status Gunung Semeru yang masih berada di level II atau waspada, aktivitas letusan kecil yang terjadi masih tergolong dalam skala wajar.

Meski begitu, Yudhi mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.

“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Yudhi menambahkan, hujan lebat yang kerap mengguyur kawasan sekitar Gunung Semeru akhir-akhir ini meningkatkan risiko banjir lahar dingin. (*)

Sumber: kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved