Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Alasan 3 Pemuda Bakar Sopir Truk yang Beri Tumpangan: Kesal Truk Mogok

Tiga pemuda yang sebelumnya menumpang truk Asril Wahyudi, ternyata tega membunuh dan membakar korban hanya karena kesal truk mogok dan panik takut

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TikTok/ Tribun Sumsel
PELAKU PEMBAKAR SOPIR TRUK -Asril Wahyudi (40), sopir truk asal Lampung yang dikenal ramah dan suka menolong tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam kabin truk yang hangus terbakar pada Sabtu (11/10/2025) dini hari. 

“Karena panik takut ketahuan, mereka berusaha menghapus jejak dengan cara membakar truk beserta korban di dalamnya,” jelas Kapolres.

Pelaku menggunakan bahan bakar solar dari tangki kendaraan untuk menyiram kabin depan truk. Tak lama kemudian api berkobar besar hingga membakar seluruh badan truk.

Sebelum kabur, mereka mengambil uang korban sebesar Rp 214 ribu dan meninggalkan lokasi kejadian sekitar pukul 02.00 dini hari.

Istri Korban Tak Percaya

Kabar kematian Asril membuat sang istri, Rini (36), histeris dan sulit menerima kenyataan. Ia mengaku sempat menelpon suaminya pada malam sebelum kejadian, namun panggilannya tak diangkat.

“Biasanya dia selalu kabari kalau sudah mau berangkat pulang. Malam itu saya sudah firasat buruk, ternyata benar…,” tutur Rini sambil menangis saat ditemui di rumah duka di Lampung Selatan.

Rini mengenang suaminya sebagai sosok pekerja keras yang jarang marah dan sangat peduli dengan keluarga.

“Dia bukan orang yang suka cari masalah. Tidak nyangka dibunuh dengan cara sekejam itu hanya karena menolong orang,” tambahnya.

Polisi Tangkap 3 Pelaku, 1 Buron

Ketiga pelaku akhirnya diringkus polisi setelah sempat melarikan diri ke wilayah Lubuk Keliat.

Dari tangan mereka, polisi menyita pakaian yang masih berbau solar, telepon genggam milik korban, dan sejumlah uang tunai.

Sementara satu pelaku berinisial I masih dalam pengejaran.

“Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, serta Pasal 187 KUHP tentang pembakaran. Ancaman hukumannya maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup,” tegas Kapolres Bagus.

Rekonstruksi dan Pengakuan Dingin

Dalam rekonstruksi yang digelar di lokasi kejadian, Agung terlihat tenang saat memperagakan aksinya. Ia mengaku menyesal, namun beralasan hanya panik setelah truk mogok.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved