Hari Pahlawan
Kisah Mayor Soeyoto Gugur di Medan Babadan Diabadikan di Monumen Lemah Abang Ungaran
Tak banyak yang menyadari, di tepi Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di pertigaan Lemah Abang yang mengarah ke Bandungan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
Misi mereka jelas, yakni menghadang pasukan sekutu agar tidak sampai ke Ambarawa dan Magelang.
Jalan antara Babadan dan Ungaran kemudian dilintangi pedati atau gerobak sebagai penghalang.
Satu peleton pasukan di bawah komando Mayor Soeyoto menghadang konvoi sekutu yang terdiri atas sejumlah truk pasukan dan lima tank.
Saat konvoi itu dihentikan, sempat terjadi percakapan.
Tentara sekutu mengibarkan bendera merah-putih-biru, namun di antara truk mereka terlihat tentara Jepang bersenjata.
“Kemudian meledaklah pertempuran itu dan Mayor Soeyoto gugur bersama 24 anggota pasukannya dan 21 laskar rakyat,” kata Tri.
Mereka menjadi korban awal dari rangkaian pertempuran besar yang kemudian berlanjut di Ambarawa.
Jenazah Mayor Soeyoto dimakamkan di Temanggung sehari setelah pertempuran.
Dari Lemah Abang ke Ambarawa
Pertempuran di Babadan dan Lemah Abang ini menjadi satu di antara pemicu dari Pertempuran Ambarawa (20 Oktober-15 Desember 1945) yang monumental itu.
Kala itu, pasukan NICA dan Sekutu berupaya membebaskan tawanan Belanda di kamp Banyubiru dan Magelang, yang ternyata juga dipersenjatai.
Puncaknya, Pertempuran Ambarawa dimenangkan oleh pasukan Indonesia di bawah komando Kolonel Soedirman kepada Letkol Isdiman.
Tri Subekso menegaskan, peristiwa di Ungaran harusnya diingat sebagai bagian tak terpisahkan dari kisah heroik itu.
“Kalau diibaratkan, Ungaran adalah pintu pertama perlawanan menuju kemenangan di Ambarawa.
Dari sinilah babak awal perjuangan itu dimulai,” pungkas dia. (*)
| Mengapa Hari Pahlawan Diperingati Setiap 10 November? Begini Sejarahnya |
|
|---|
| Pianika Not Angka Mengheningkan Cipta, Lagu Nasonal Hari Pahlawan 10 November 2024 |
|
|---|
| Peringati Hari Pahlawan SDN Kauman 7 Batang Hadirkan Pendongeng Nasional Kunduri |
|
|---|
| Peringati Hari Pahlawan, Para Pengendara Lakukan Hening Cipta Selama 60 Detik |
|
|---|
| Sragen Pernah Punya Pahlawan Perang Perempuan Sebagai Mata-mata, Ini Kisah Sumeni |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251110_MONUMEN-LEMAH-ABANG-Monumen-Lemah-Abang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.