Berita Populer
Masih Nganggur? Inilah 5 Skill Yang Dicari Perusahaan Bukan IPK, Pejuang Amplop Cokelat Perlu Tahu
Inilah 5 skill yang diperlukan perusahaan yang perlu dikuasai para pencari kerja khususnya freshgraduated.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM - Kondisi ekonomi global yang dinamis sering kali berdampak pada stabilitas pasar kerja di Indonesia, menciptakan tantangan unik bagi para lulusan baru (fresh graduate).
Kunci sukses bukan hanya pada nilai akademik, melainkan pada kemampuan beradaptasi dan menerapkan strategi pencarian kerja yang cerdas.
Baca juga: Tersedia 253 Lowongan Kerja di Job Fair 47 UKSW, Gerbang Menuju Karier Impian
Begini tips bagi para pencari kerja yang masih berjuang mencari lowongan kerja :
1. Perkuat Peta Soft Skill dan Hard Skill yang Relevan
Di tengah ketidakpastian, perusahaan mencari kandidat yang tidak hanya kompeten secara teknis (hard skill), tetapi juga tangguh dalam menghadapi perubahan (soft skill).
Prioritaskan Keterampilan Digital (Digital Literacy): Dalam ekonomi yang didominasi teknologi, kuasai tool dan platform digital yang spesifik pada bidang Anda (misalnya, analisis data, digital marketing, atau coding).
Kembangkan Resilience dan Adaptabilitas: Tunjukkan kemampuan Anda untuk belajar cepat dan beradaptasi dengan alur kerja yang berubah. Ini adalah aset berharga saat perusahaan harus melakukan penyesuaian strategi.
Asah Problem-Solving dan Critical Thinking: Hampir setiap perusahaan membutuhkan individu yang dapat mengidentifikasi masalah dan menawarkan solusi yang efisien, terutama untuk memangkas biaya di masa sulit.
2. Manfaatkan Networking Secara Strategis
Networking adalah investasi jangka panjang yang krusial, jauh sebelum Anda lulus. Di masa ekonomi sulit, banyak posisi diisi melalui rekomendasi internal (referral).
Aktif di LinkedIn: Bangun profil profesional, ikuti influencer industri, dan jangan ragu untuk berinteraksi dengan HRD atau manajer perekrutan. Tunjukkan insight Anda tentang tren industri.
Hubungi Alumni dan Dosen: Mereka adalah sumber informational interview dan peluang kerja yang tak terpublikasi. Tanyakan tentang tantangan industri saat ini dan bagaimana peran Anda dapat membantu.
Ikuti Virtual Job Fair dan Webinar: Ini adalah cara efisien untuk bertemu perwakilan perusahaan dan memahami kebutuhan mereka tanpa harus keluar rumah.
3. Fleksibilitas Terhadap Jenis dan Skala Perusahaan
Dalam kondisi ekonomi labil, jangan terpaku hanya pada perusahaan multinasional besar (Big Conglomerate).
Jenis Perusahaan Start-up/SME:
Proses rekrutmen lebih cepat, kesempatan belajar yang lebih luas, dan potensi peran yang lebih strategis (high-impact) sejak awal.
Jenis Perusahaan Sektor Esensial:
Cari industri yang tahan krisis (misalnya, kesehatan, pangan, logistik, atau teknologi). Sektor ini cenderung lebih stabil dalam perekrutan.
Jenis PerusahaanProyek/Kontrak:
Pertimbangkan pekerjaan berbasis proyek atau kontrak jangka pendek. Ini dapat menjadi jembatan menuju posisi full-time sambil membangun pengalaman yang berharga.
4. Optimalkan Dokumen Lamaran Kerja
Surat lamaran dan CV Anda harus disesuaikan untuk menunjukkan nilai yang dapat Anda berikan kepada perusahaan, bukan hanya daftar pencapaian.
Gunakan Kata Kunci (Keywords): Pindai deskripsi pekerjaan yang Anda lamar dan masukkan kata kunci tersebut (terutama skill dan tool) ke dalam CV Anda agar lolos sistem Applicant Tracking System (ATS).
Fokus pada Angka: Ganti deskripsi umum dengan metrik yang terukur. Contohnya, ganti "Berpartisipasi dalam acara kampus" menjadi "Meningkatkan partisipasi acara kampus sebesar 30 persen melalui strategi media sosial baru."
Sertakan Portofolio: Untuk bidang kreatif atau teknis, portofolio adalah bukti nyata kemampuan Anda yang paling meyakinkan.
5. Tetap Realistis dan Kelola Ekspektasi
Masa pencarian kerja bisa jadi lebih lama dalam iklim ekonomi yang sulit. Penting untuk menjaga semangat dan kesehatan mental.
Siapkan Rencana Cadangan (Back-up Plan): Jangan ragu mengambil pekerjaan freelance, internship, atau bahkan posisi di luar bidang Anda untuk sementara waktu. Pengalaman kerja apa pun lebih baik daripada tidak ada.
Jadikan Penolakan sebagai Evaluasi: Setiap penolakan adalah kesempatan untuk mengevaluasi kembali strategi Anda, dari CV, skill, hingga teknik wawancara.
Utamakan Growth Mindset: Di tengah labilitas, perusahaan menghargai individu yang melihat kesulitan sebagai kesempatan untuk berkembang. Tunjukkan semangat belajar yang tinggi dalam setiap wawancara.
Baca juga: Yassierli Klaim Bisa Siapkan 1 Juta Lowongan Kerja
Kesimpulan:
Mencari pekerjaan sebagai fresh graduate di tengah kondisi ekonomi yang labil memang menantang, tetapi bukan tidak mungkin.
Dengan memperkuat keterampilan digital, aktif berjejaring, bersikap fleksibel terhadap peluang, dan memiliki dokumen yang powerful, akan memiliki keunggulan kompetitif.
Ingatlah ketahanan (resilience) adalah skill paling penting yang dicari perusahaan saat ini. (*)
| 10 Ucapan Selamat Hari Ayah Paling Menyentuh: "Pahlawan Yang Sedikit Bicara Tapi Banyak Berkorban" |
|
|---|
| 5 Berita Terpopuler Tribun Jateng, Dari Kecelakaan Habib Jafar hingga Guru Mesum |
|
|---|
| 5 Berita Populer 2022: Pedagang Bakso Pura-pura Jatuh hingga Nenek Penemu Tas Isi Uang Jutaan Rupiah |
|
|---|
| 5 Berita Populer: Fakta GPH Paundrakarna hingga Hoax Foto Menag Yaqut Cholil Qoumas Peluk Wanita |
|
|---|
| 5 Berita Populer: Sosok Elsa Pemotor Hanya Kenakan Pakaian Dalam hingga Kasus Mutilasi di Tegal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250823_Pemprov-Jateng_Job-Fair.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.