Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Brebes

9 Warga Brebes Terlantar Setelah jadi Korban Perbudakan, Gaji Tak Cukup Buat Makan

Sejumlah pekerja asal Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang dikabarkan terlantar di Kota Ternate.

|
Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: rival al manaf
Dok Dinperinaker Brebes
DIPULANGKAN - Sejumlah pekerja saat tiba di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Brebes.    

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Sejumlah pekerja asal Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang dikabarkan terlantar di Kota Ternate, Maluku Utara akhirnya dipulangkan ke tanah kelahiran pada, Rabu (19/11/2025) malam. 

Selama di perantauan, mereka dipekerjakan selama 12 jam sehari dengan upah yang sangat minim. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Brebes, Warsito Eko Putro menegaskan, pemulangan pekerja ini merupakan atensi Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma. Sebagai pimpinan daerah, Bupati memerintahkan agar segera dilakukan upaya pemulangan. 

Pihaknya menyebut, para pekerja ini merupakan korban perbudakan moderen. Mereka dipekerjakan di sektor konstruksi sebagai pembantu tukang (helper) di Halmahera Tengah, Maluku Utara. 

Baca juga: Aksi Damai Ojol Cilacap, Tuntut Kepastian Tarif dan Evaluasi Sistem Aplikasi

Baca juga: Kapolresta Cilacap Pimpin Penanganan Bencana Tanah Longsor di Majenang

Jam kerja yang diterapkan tidak sesuai aturan sampai 12 jam sehari. 

"Pekerja ini korban perbudakan moderen di Halmahera Tengah Maluku Utara. Mereka dipekerjakan selama 12 jam, padahal ketentuanya maksimal 8 jam sehari," ujarnya, Kamis (20/11/2025). 

Selain jam kerja yang panjang, lanjut Eko, pekerja ini juga menerima gaji hanya Rp 160 ribu per hari. 

Namun, gaji yang mereka terima tidak utuh. Mereka harus potong gaji untuk sewa mess, makan dan lain lainnya. 

"Gaji mereka dipotong biaya mess dan makan, tidak utuh."

"Jadi kadang misalnya ada yang sakit dan tidak kerja tetap harus bayar mess," ungkapnya. 

Untuk proses kepulangan mereka, ungkap Eko, atas bantuan Pemkab Brebes, Baznas, dan Dinas Tenaga Kerja Pemkab Halmahera Tengah, Pemprov Maluku Utara dan paguyuban orang Jawa di Maluku Utara.

Berikut nama pekerja yang dipulangkan:

1. Herman (Desa Cikakak Banjarharjo)
2. Ahmad Rodin  (Desa Pakijangan Bulakamba)
3. Aji Sugondo (Desa Pakijangan, Bulakamba)
4. Ilham Sutrisno (Desa Pakijangan, Bulakamba)
5. Ihya Ulumudin (Desa Pakijangan, Bulakamba)
6. Sugyo (Desa Pakijangan, Bulakamba)
7. Abdul Wirto (Desa Bangri, Bulakamba)
8. Hendra Setiawan (Desa Bangsri, Bulakamba)
9. M Dandi (Desa Cipelem, Bulakamba)

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pekerja asal Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dikabarkan terlantar di Kota Ternate, Maluku Utara. 

Para pekerja yang berjumlah delapan orang sudah terlantar sejak sepekan terakhir. 
 
Mereka berangkat sejak Oktober 2025, atas ajakan seorang temannya dan dijanjikan bekerja sebagai helper di bidang kontruksi. 

Mereka dijanjikan upah sebesar Rp 160.000 per hari, dibayar setiap bulan. Akan tetapi, saat pembayaran mereka tidak mendapatkan gajih secara utuh sesuai yang dijanjikan.

"Sudah sempet kerja selama sebulan, saat mau gajian, tau-tau ada potongan tanpa ada pemberitahuan."

"Potongannya Rp 2.300.000, belum lagi ada potongan lain. Kerjanya kaya robot," ujar Aji Subondo salah satu korban terlantar dari Desa Pakijangan saat dikonfirmasi, pada (11/11/2025). 

Akibat banyaknya potongan, Aji menyebut, tidak mencukupi untuk biaya hidup lataran harga yang serba mahal. 

"Nasi bungkus aja Rp.30.000 mas sebungkus, beli satu terus makan berdua. Kadang makan sehari cuman dua kali," ungkapnya. 

Para pekerja akhirnya kehabisan uang, tidak bisa pulang, bahkan harus tidur di pelataran ruko.

"Untuk bertahan hidup sementara minta di transfer dari rumah kadang juga kerja serabutan kalo ada kerjaan," terangnya. 

Pihak Pemerintah Kabupaten Brebes telah menyatakan siap membantu proses pemulangan.

"Iya kami sudah berkordinasi dengan koordinasi dengan dinas terkait agar para pekerja bisa kembali ke kampung halaman mereka."

"Warga yang terlantar ini juga sudah menjadi atensi bupati untuk segera dipulangkan," tandas Warsito. (Pet). 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved