Berita Kriminal
Tawuran Maut Dua Nyawa Melayang 18 Rumah Hangus Dibakar, Polisi: Entah Sudah Berapa Kali
Petasan dan kembang api dikenal sebagai bahan peledak ringan yang dikemas dalam gulungan kertas dengan sumbu pembakar.
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
Ringkasan Berita:
- Petasan dan kembang api yang biasa digunakan untuk hiburan justru dipakai dalam tawuran di Kecamatan Tallo, Makassar.
- Tawuran antarkelompok di wilayah tersebut telah berlangsung intens selama tiga bulan terakhir dengan penggunaan batu, petasan, dan busur.
- Bentrokan pada 23 September 2025 memuncak dengan pembakaran lima rumah di Jalan Kandea III.
TRIBUNJATENG.COM - Petasan dan kembang api dikenal sebagai bahan peledak ringan yang dikemas dalam gulungan kertas dengan sumbu pembakar.
Meski mirip, keduanya memiliki fungsi berbeda: kembang api menonjolkan tampilan visual, sementara petasan menghasilkan suara ledakan keras untuk memeriahkan berbagai momen, termasuk pergantian tahun.
Namun, suasana yang seharusnya identik dengan hiburan justru berubah menjadi aksi kekerasan di wilayah Utara Kota Makassar, khususnya Kecamatan Tallo.
Kecamatan yang dihuni 76.850 penduduk berdasarkan data BPS 2024 itu, dalam tiga bulan terakhir berulang kali diguncang tawuran antarkelompok warga.
Dalam bentrokan tersebut, berbagai benda berbahaya kerap digunakan, mulai dari batu, petasan, hingga anak panah busur.
Intensitas tawuran semakin mengkhawatirkan karena tidak hanya menimbulkan luka, tetapi juga memicu aksi destruktif.
Puncak eskalasi terjadi pada 23 September 2025, ketika tawuran di Jalan Kandea III berlangsung selama lebih dari empat jam, sejak pukul 14.00 hingga 18.15 WITA.
Kericuhan itu berujung pembakaran lima rumah warga, mempertegas bahwa situasi keamanan di Tallo sedang dalam kondisi memprihatinkan.
Peristiwa itu, memaksa tiga pucuk pimpinan di Kota Makassar turun tangan.
Baca juga: Kenangan Manis Para Dosen Untag Semarang Selama Kerja Bareng Dwinanda Linchia Levi
Mulai dari Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, Dandim 1408/BS Kolonel Inf Franki Susanto hingga Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.
Ketiga pejabat Forkopimda Kota Makassar ini, turun langsung ke lokasi kejadian.
Ketiganya lalu sepakat membentuk empat pos pengamanan yang dijaga, Satpol-PP, Brimob hingga TNI.
Empat pos itu, masing-masing berada di antara lokasi Jl Kandea III- Jl Lembo dan antara Kampung Layang dan Jl Tinumbu Lorong 148.
Empat titik yang kerap diwarnai bentrok warga sebelum insiden pembakaran rumah terjadi.
| Kelakuan Busuk Saefudin Kades di Brebes Gadaikan Mobil Siaga Desa di Lokasi Prostitusi |
|
|---|
| Tubuh Kekar Jadi Modal Instruktur Fitnes Jadi Predator Seksual, Petir: Rekam untuk Peras Korban |
|
|---|
| Instruktur Fitnes Asal Ambarawa Semarang Dijebloskan ke Penjara, Setubuhi Siswi SMA di Bandungan |
|
|---|
| Detik-detik Bocah 10 Tahun Dibusur Panah Gerombolan Pemuda, Kapolres Langsung Turun Tangan |
|
|---|
| New World Sport Jadi Kedok Wanita Kebumen Jalankan Investasi Bodong, Kerugian Lebih Rp2,5 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251122_tawuran.jpg)