Berita Kriminal
Di Lokasi Ini 3 Bulan Tawuran Tak Pernah Reda, Sudah 2 Nyawa Melayang dan 18 Rumah Dibakar
Aksi tawuran antarwarga kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, dan kembali menelan korban jiwa.
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
Ringkasan Berita:
- Kecamatan Tallo kembali diguncang tawuran yang menewaskan seorang pelajar SMA akibat tembakan senapan angin.
- Dalam tiga bulan terakhir, dua korban jiwa dan 18 rumah terbakar akibat rangkaian bentrokan antarwarga di wilayah tersebut.
- Upaya pengamanan sudah dilakukan pihak Forkopimda Makassar, namun konflik kembali terjadi hingga memicu korban terbaru.
TRIBUNJATENG.COM - Aksi tawuran antarwarga kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, dan kembali menelan korban jiwa.
Dalam kurun tiga bulan terakhir, wilayah ini telah mengalami rangkaian bentrokan yang menyebabkan dua orang tewas serta membakar sedikitnya 18 rumah.
Insiden terbaru terjadi pada Jumat (21/11/2025) dini hari di Jalan Tinumbu Lorong 148.
Seorang pelajar SMA berinisial MDJ (16) meninggal dunia setelah terkena tembakan senapan angin saat bentrokan antara warga Tinumbu dan Kampung Layang.
Kecamatan Tallo, yang dihuni sekitar 76.850 jiwa berdasarkan data BPS 2024, tercatat sebagai salah satu kawasan yang paling sering dilanda aksi saling serang.
Warga nyaris setiap hari dihadapkan pada lemparan batu, ledakan petasan, hingga penggunaan busur panah dalam setiap bentrokan.
Sebelumnya, pada 23 September 2025, tawuran di Jalan Kandea III berakhir dengan pembakaran lima rumah warga.
Kondisi itu membuat Forkopimda Makassar harus turun tangan dan membangun empat pos pengamanan guna meredam konflik.
Meski situasi sempat membaik, ketegangan kembali muncul hingga memicu bentrok terbaru yang merenggut nyawa pelajar tersebut.
Baca juga: Sayang Istri Jadi Alasan Gideon Mantab Ikuti Program Vasektomi di Semarang
Jenazah korban MDJ telah dibawa dan dimakamkan di Kabupaten Soppeng oleh pihak keluarga.
MDJ bukan korban pertama.
Sebelumnya, tawuran di Pekuburan Beroangin pada 16 November 2025 menewaskan Nur Syam alias Cipas (37) dan membakar 13 rumah.
Jika ditotal, 18 rumah terbakar dengan dua korban jiwa dalam tiga bulan terakhir.
Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi mengaku heran.
Ia menyebut tawuran kerap dipicu bunyi petasan yang menjadi “genderang perang”.
Plh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Muhammad Ridwan menegaskan personel Brimob kembali ditempatkan di titik rawan untuk mencegah bentrok susulan.
Frustrasi Dorong Tindakan Kriminal
Sosiolog Unhas, Dr. Rahmat Muhammad mengatakan, sejumlah faktor dinilai mendorong kekerasan berulang di kawasan tersebut. Lingkungan sosial yang tidak kondusif membuat kekerasan dianggap sebagai hal biasa.
Pola pergaulan, kondisi keluarga, dan komunitas tertentu turut menciptakan budaya penyelesaian masalah melalui cara-cara agresif.
Masalah ekonomi juga menjadi pemicu lain.
Terutama kemiskinan, ketidaksetaraan, dan tingginya angka pengangguran yang menimbulkan frustrasi hingga mendorong tindakan kriminal.
Rendahnya tingkat pendidikan membuat masyarakat kurang memiliki empati dan toleransi, sehingga konflik mudah muncul.
Selain itu, tingginya paparan konten kekerasan di media sosial membentuk perilaku agresif di kalangan anak muda.
Identitas kelompok kemudian memperkuat siklus kekerasan.
Doktrin kesetiaan berlebihan kepada kelompok tertentu memunculkan solidaritas negatif dan rasa dominasi terhadap kelompok lain, sehingga gesekan kerap terjadi.
Kondisi sosial masyarakat yang serba terbatas, mulai dari tidak memiliki pekerjaan, pendidikan rendah, hingga lingkungan yang kurang sehat, semakin membuat warga rentan terseret dalam tindakan destruktif.
Situasi ini diperparah oleh stigma negatif yang dilekatkan kepada suatu wilayah.
Ketika sebuah daerah terus dicap sebagai kawasan rawan atau “daerah nakal”, generasi mudanya dapat menganggap stigma itu sebagai pembenaran untuk berperilaku menyimpang.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
| Bripda LI Membabi Buta Hajar Kekasih di Coffeeshop, Emosi Tahu Korban Buka Blokir Mantan Pacar |
|
|---|
| Pelajar Tewas Tertembak Saat Tawuran Beri Tanda Sebelum Meninggal: Seminggu Rajin Adzan di Masjid |
|
|---|
| Balita 2 Tahun Tewas di Tangan Kekasih Ibunya, Dihajar Pakai Balok Kayu dan Sapu |
|
|---|
| Tawuran Maut Dua Nyawa Melayang 18 Rumah Hangus Dibakar, Polisi: Entah Sudah Berapa Kali |
|
|---|
| Tangis Bayi Laki-laki Pecahkan Keheningan Subuh di Karangcegak Banyumas, Dibuang di Depan Rumah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251122_tawuran.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.