Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Warga Jatilaba Tegal Temukan Batu Meteor Hitam Berat 3 Kg di Pekarangan Rumah, Mengaku Sempat Mimpi 

Warga Desa Jatilaba digegerkan dengan penemuan batu yang jatuh dari langit diduga meteor

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Istimewa
TUNJUKKAN BATU: Tangkapan layar video pada Rabu (8/10/2025) memperlihatkan Wasroni, warga RT 02/RW 02, Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal menunjukkan batu meteor yang jatuh di pekarangan sebelah rumahnya pada Minggu (5/10/2025). Wasroni atau yang kerap disapa Wao bercerita sebelum menemukan batu meteor tersebut sempat mimpi bertemu kakek-kakek.  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Geger batu meteor jatuh di Cirebon pada Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB ternyata juga terjadi di Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal

Warga Desa Jatilaba digegerkan dengan penemuan batu yang jatuh dari langit diduga meteor. 

Sesuai informasi yang Tribunjateng.com peroleh pada Rabu (8/10/2025), batu meteor ditemukan pertama kali oleh Ibnu yang masih berusia 11 tahun. 

Siswa kelas 4 SDN Jatilaba 04 ini bercerita sempat melihat ada benda jatuh yang mengeluarkan api.

Baca juga: Kata BMKG soal Viral Video Diduga Meteor Jatuh di Cirebon

Bahkan Ibnu melihat benda seperti bola api yang jatuh dari langit saat mendarat di bumi sempat mengeluarkan asap putih. 

Ibnu yang saat itu sedang bermain bersama teman-temannya langsung menuju lokasi jatuhnya batu tersebut. 

Setelah ditelusuri ternyata batu meteor ditemukan di pekarangan sebelah rumah milik Wasroni (40), warga RT 02/RW 02, Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal

Melihat batu tersebut dengan rasa penasaran tinggi Ibnu langsung memegang dan menyentuh batu terasa hangat.

"Saat itu saya sedang bermain dengan teman-teman seperti biasa. Kemudian melihat seperti bola api jatuh dari langit. Karena penasaran langsung mencari jatuhnya dimana ternyata ada di pekarangan rumah. Sempat pegang batu rasanya hangat," cerita Ibnu pada Tribunjateng.com. 

Mendapati batu meteor tersebut Ibnu dan teman-temannya spontan berteriak sehingga membuat warga setempat berdatangan. 

Menurut kesaksian warga, batu meteor jatuh dibarengi dengan suara dentuman seperti bom. Sebelumnya warga juga mendengar dentuman keras sebanyak lima kali. 

Sementara itu, Wasroni atau kerap disapa Wao mengungkapkan, awal yang menemukan batu meteor adalah anak-anak yang sedang bermain di pekarangan termasuk Ibnu. 

Sesuai cerita dari anak-anak tersebut awalnya mereka melihat benda seperti bola api dari atas kemudian jatuh ke tanah. 

Bahkan anak-anak bercerita saat benda jatuh dari langit disertai merah seperti api. 

Tapi dikatakan Wao saat jatuh sampai di tanah pekarangan rumahnya tidak ada apinya. 

"Saat saya pegang tidak panas. Ya seperti batu biasa. Setelahnya batu saya ambil dan simpan di rumah. Saya juga sempat mengecek ternyata memang benar adanya batu ini," ungkap Wao. 

Sesuai informasi yang Wao peroleh, dari beberapa wilayah lainnya seperti Songgom Kabupaten Brebes dan desa sekitar juga mendengar suara dentuman sebanyak lima kali. 

Dikatakan Wao, batu yang ditemukan ini agak berbeda dengan batu pada umumnya. Warnanya hitam, berbentuk seperti segitiga dan beratnya sekitar 3 kilogram. 

Wao pun mengaku belum mengetahui ke depannya batu akan diapakan. Tapi dia menilai batu meteor ini sangat spesial karena belum pernah melihat batu misterius seperti itu. 

"Sejauh ini belum ada yang datang ke rumah saya menanyakan terkait batu meteor, entah dari BMKG ataupun lainnya. Saya belum tahu ini batu akan diapakan apakah dijual atau apa. Tapi semisal ada yang berani bayar mahal ya silahkan karena ini batu misterius dan bisa dibilang rejeki saya," terang Wao. 

Ditanya apakah sempat bermimpi atau tidak setelah mendapat batu meteor ini, Wao mengaku belum pernah mimpi apa-apa. 

Tapi sebelum mendapat batu meteor, Wao mengaku bermimpi dan dalam mimpinya ada sosok kakek-kakek yang mengatakan sesuatu. 

Sosok kakek-kakek dalam mimpi Wao berkata pak itu apa, kemudian ada yang menjawab itu uang, dan dijawab sini akan diambil tapi dijawab jangan karena belum waktunya nanti bakal menjadi milik Wao. 

"Ya mungkin maksud dari mimpi saya itu adalah ini batu meteor. Dalam mimpi, sosok kakek tesebut membawa uang tapi saya mau mengambil tidak boleh katanya nanti belum waktunya. Ya mungkin ini jalannya sesuai petunjuk mimpi," cerita Wao. 

Sementara itu, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com via telepon WhatsApp pada Rabu (8/10/2025), Kepala Desa Jatilaba Jumadi membenarkan memang terjadi penemuan batu diduga meteor di pekarangan rumah warganya. 

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB dan pekarangan tersebut kosong dekat kuburan dan rumah warga. 

Saat itu warga mendengar suara dentuman sangat keras seperti ledakan bom. 

"Sesuai informasi dari anak-anak yang melihat, jadi seperti bola api dari langit dan jatuh ke pekarangan. Setelah jatuh ke tanah tidak ada api dan hanya berasap. Batu masih disimpan oleh Wasroni di rumahnya," jelas Jumadi. 

Kondisi terkini menurut Jumadi, warganya yang menyimpan batu meteor ini tidak mau ditemui. 

Bahkan pada Selasa (7/10/2025) malam, saat Jumadi mendatangi rumah Wasroni yang bersangkutan tidak mau menemui. 

Beredar kabar peristiwa batu meteor jatuh di Desa Jatilaba bukan kali pertama atau ini yang kedua kali, namun dikatakan Jumadi bukan meteor melainkan wadas lintang dan ini cerita dulu. 

Terkait rencana memeriksa atau memastikan apakah betul batu meteor atau bukan, Jumadi menyebut pihaknya akan berkoordinasi dan komunikasi terlebih dahulu dengan Wasroni. 

Ketika Wasroni yang sementara ini menyimpan batu berkenan memeriksa ya pihak desa akan mempersilakan. Namun ketika tidak berkenan maka pihak desa tidak akan memaksa. 

"Belum ada upaya memeriksa atau memastikan apakah betul batu meteor atau bukan. Kami masih coba komunikasi dengan warga yang menyimpan batu. Ya biar sama-sama enak. Setau saya sejauh ini belum ada yang datang untuk menawar batu ataupun lainnya," tutup Jumadi. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved