kominfo kota pekalongan
Perilaku Menyimpang Anak Meningkat di Pekalongan, Dunia Digital dan Bullying Jadi Sorotan
Pesatnya perkembangan dunia digital, membawa dampak besar terhadap perilaku anak-anak baik itu hal positif maupun dampak negatif.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pesatnya perkembangan dunia digital, membawa dampak besar terhadap perilaku anak-anak.
Kemudahan, akses informasi membuat anak semakin cepat meniru apa yang mereka lihat di media sosial, termasuk hal-hal yang berpotensi negatif.
Kondisi ini turut memicu, meningkatnya berbagai perilaku menyimpang di kalangan anak-anak, baik sebagai pelaku maupun korban.
Baca juga: Inggit Soraya Harumkan Nama Kota Pekalongan, Raih Penghargaan Bunda PAUD Nasional 2025
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Pemenuhan Hak Anak, Perlindungan Perempuan dan Anak, DPMPPA Endah Wulandari, menegaskan pentingnya upaya pencegahan sejak dini untuk menekan angka penyimpangan tersebut.
"Dengan dunia digital yang berkembang luar biasa, anak meniru dan belajar itu sangat cepat."
"Jadi, sejumlah permasalahan penyimpangan anak muncul, dan upaya preventif harus kita genjot," ujarnya Kamis (13/11/2025).
Endah menambahkan, dalam dua tahun terakhir pihaknya mencatat berbagai kasus perilaku menyimpang anak yang kian kompleks, bahkan sering kali melibatkan lebih dari satu bentuk penyimpangan.
Salah satu faktor utamanya adalah bullying, yang bisa menimbulkan tekanan psikologis hingga mendorong anak berbuat di luar batas wajar.
"Kalau sudah ada gangguan perilaku, penanganannya jauh lebih sulit. Karena itu kami ingin deteksi bersama sejak awal," tandasnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa dampak dari pergaulan bebas akibat lemahnya pengawasan juga mulai terlihat.
Sepanjang tahun ini, DPMPPA menerima sekitar 30 permohonan pernikahan usia anak akibat pergaulan yang kebablasan.
Baca juga: Dishub Minta Partisipasi Aktif Warga Kabupaten Pekalongan Jaga PJU
"Angka itu baru yang mengajukan izin. Belum lagi yang tidak tercatat di luar sana, kemungkinan jumlahnya lebih banyak," ujarnya.
Endah menegaskan, bahwa pencegahan tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi lintas sektor, mulai dari keluarga, sekolah, organisasi perempuan, hingga masyarakat.
"Kami ingin semua bergerak bersama. Pencegahan yang dilakukan hari ini mungkin belum terlihat hasilnya, tapi satu hingga dua tahun ke depan pasti akan berdampak lebih baik," pungkasnya. (Dro)
| Belajar dari Tragedi Sidoarjo, Pemkot Pekalongan Perkuat Pengawasan Bangunan Keagamaan |
|
|---|
| Drama Perjuangan Siswa MAN 1 Kota Pekalongan Hidupkan Kembali Api 10 November |
|
|---|
| Kota Pekalongan Fokus Perkuat Posyandu sebagai Garda Terdepan Layanan Primer |
|
|---|
| BLK Kota Pekalongan Uji Ketangguhan Peserta Kuasai Teknik Kompleks Roti Manis |
|
|---|
| 2.361 Honorer Kota Pekalongan Kantongi SK PPPK Paruh Waktu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Kabid-DPMPPA-Pekalongan-Endah-Wulandari_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.