Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

BLK Kota Pekalongan Uji Ketangguhan Peserta Kuasai Teknik Kompleks Roti Manis

Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pekalongan menggelar Uji Kompetensi bagi peserta pelatihan pembuatan roti dan kue, dengan roti manis sebagai materi.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
Dok Kominfo Kota Pekalongan
PELATIHAN BLK - Asesor LSP BBPVP Semarang, Diah saat memantau Uji Kompetensi (UJK) bagi peserta pelatihan pembuatan roti dan kue, dengan roti manis sebagai materi utama pengujian. Diah mengatakan, pemilihan roti manis bukan tanpa alasan, produk ini memiliki rangkaian proses paling kompleks sehingga menjadi tolok ukur ketangguhan peserta dalam menguasai keterampilan bakery berstandar industri. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pekalongan kembali menggelar Uji Kompetensi (UJK) bagi peserta pelatihan pembuatan roti dan kue, dengan roti manis sebagai materi utama pengujian.

Pemilihan roti manis bukan tanpa alasan, produk ini memiliki rangkaian proses paling kompleks sehingga menjadi tolok ukur ketangguhan peserta dalam menguasai keterampilan bakery berstandar industri.

Baca juga: Tantangan Unik Uji Kompetensi Peserta BLK Kota Pekalongan: Merias Wajah Lansia

Asesor LSP BBPVP Semarang, Diah, mengungkapkan, bahwa roti manis menyimpan tingkat kesulitan tertinggi dibanding produk kue lainnya.

Proses mulai dari mixing, fermentasi, pengembangan adonan, pembakaran, hingga pengemasan menjadikan roti manis sebagai produk paling lengkap untuk menilai kemampuan peserta.

"Semua tahap penting dalam pembuatan roti dan kue, ada di roti manis. Itu sebabnya kami menjadikannya fokus pengujian," jelasnya, Senin (10/11/2025).

Dalam pelaksanaan UJK, peserta diminta memproduksi roti manis dengan berbagai variasi bentuk dan isian.

Mereka diuji pada lima unit kompetensi yang mencakup persiapan bahan, pengolahan adonan, kontrol fermentasi, pembentukan, hingga proses pengovenan.

"Setiap detail menjadi perhatian, mulai dari tekstur adonan, manajemen suhu, ketepatan waktu fermentasi, hingga kualitas tampilan serta cita rasa roti yang dihasilkan," ucapnya.

Penilaian dilakukan melalui dua metode utama, yakni observasi demonstrasi dan wawancara.

Pendekatan ini memastikan peserta tidak hanya mahir di lapangan, tetapi juga memahami konsep dasar dan prosedur standar.

"Jika bukti observasi dan wawancara sudah kuat dan proses dilakukan sesuai SOP, peserta akan dinyatakan kompeten," terang Diah.

Ia juga menilai, kemampuan peserta pelatihan BLK Pekalongan terus berkembang dari tahun ke tahun.

Penguatan metode pengajaran oleh instruktur turut memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hasil kerja peserta.

"Sekarang pengajarnya menggunakan metode yang lebih maju. Hasil praktiknya terlihat, lebih baik dibanding sebelumnya," ujarnya.

Diah menegaskan, penguasaan roti manis menjadi bekal penting bagi peserta memasuki dunia industri. Siapa pun yang telah menguasai teknik ini dinilai akan lebih mudah memproduksi berbagai jenis roti dan kue lainnya.

Baca juga: 144 Peserta BLK Pekalongan Ikuti Uji Kompetensi Nasional BNSP

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved