Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Amikom Purwokerto

Atasi Mocaf Menumpuk, BUMDes Pangebatan Terapkan Teknologi Pengeringan dan Digitalisasi Pemasaran

BUMDes Berkah Sentosa di Desa Pangebatan memulai langkah strategis bersama dengan Universitas AMIKOM Purwokerto.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
MOCAF MENUMPUK: Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Sentosa di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, memulai langkah strategis bersama dengan Universitas AMIKOM Purwokerto. Melalui program kemitraan dengan tim Dosen dan Mahasiswa, BUMDes berupaya mengatasi kendala produksi dan pemasaran yang menyebabkan 400 kg tepung mocaf (Modified Cassava Flour) menumpuk di gudang penyimpanan. (Dok Amikom) 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Menghadapi ironi melimpahnya hasil panen singkong di tengah status desa prioritas miskin ekstrem, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Sentosa di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, memulai langkah strategis bersama dengan Universitas AMIKOM Purwokerto.

Melalui program kemitraan dengan tim Dosen dan Mahasiswa yang didanai oleh Kemendikbudristek tahun pendanaan 2025, BUMDes berupaya mengatasi kendala produksi dan pemasaran yang menyebabkan 400 kg tepung mocaf (Modified Cassava Flour) menumpuk di gudang penyimpanan.

Desa Pangebatan merupakan salah satu lumbung singkong utama di Banyumas, menyumbang lebih dari 50 persen produksi di Kecamatan Karanglewas.

Potensi ini telah coba dimanfaatkan dengan mengembangkan produk turunan seperti tepung mocaf.

Namun, upaya tersebut terhambat oleh tiga masalah utama: produksi, manajemen, dan pemasaran.

"Permasalahan mendasarnya ada di pasca-panen dan pemasaran."

"Tanpa teknologi pengeringan yang tepat, singkong sering kali berjamur dan menghitam karena cuaca tidak menentu."

Baca juga: Tim PKM Amikom Purwokerto Bersinergi dengan BUMDes Dorong Transformasi Digital Pariwisata Desa

"Di sisi lain, produk yang sudah jadi sulit terjual karena belum ada ekosistem pemasaran yang sehat," ungkap Ika Romadoni Yunita, S.Kom., M.MSI., selaku Ketua Pelaksana program.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, program kemitraan ini menghadirkan solusi terintegrasi yang menyentuh akar masalah:

1. Teknologi Produksi: Solusi utama adalah pengadaan dan penerapan dryhouse atau rumah pengering modern untuk proses pasca-panen singkong.

Teknologi ini akan memastikan kualitas bahan baku mocaf tetap terjaga, tidak terpengaruh cuaca, sehingga proses produksi bisa berjalan maksimal.

Dryhouse yang akan dibangun memiliki kapasitas tampung 250-500 kg singkong per siklus pengeringan.

2. Profesionalisasi Manajemen: BUMDes Berkah Sentosa akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi pengurusnya.

Selain itu, program ini akan mendampingi proses pendaftaran sertifikat PIRT dan Halal untuk produk tepung mocaf, yang krusial untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

3. Digitalisasi Pemasaran: Untuk mengatasi produk yang menumpuk, akan diadakan pelatihan intensif mengenai digital marketing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved