Mahasiswa UIN Saizu, Kukuh Pamungkas Raih Juara 2 Panjat Tebing di Kejurprov Jateng 2025

TRIBUNJATENG.COM- Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto.

Kukuh Pamungkas, anggota aktif Faktapala UIN Saizu, sukses meraih Juara 2 kategori Lead Mapala Putra pada ajang bergengsi Kejurprov Panjat Tebing dan Sirkuit Jateng Seri III X Palwa “51”.

Kompetisi ini berlangsung pada 2–5 Oktober 2025 dan diselenggarakan oleh Palwa “51” UIN Sunan Kudus. Event ini mempertemukan pemanjat tebing terbaik dari berbagai perguruan tinggi dan komunitas pecinta alam se-Jawa Tengah.

Dalam kategori Lead Mapala Putra, peserta diuji kemampuan teknik, strategi, hingga ketangguhan mental dalam menghadapi rute panjat penuh tantangan.

Kukuh tampil konsisten sejak babak kualifikasi hingga final, menunjukkan determinasi yang kuat dalam setiap gerakan.

Meski bersaing dengan lawan-lawan tangguh dari berbagai daerah, Kukuh tetap tenang dan fokus. Stabilitas performa itu membawanya menorehkan poin serta waktu impresif, hingga akhirnya berhasil naik podium di posisi kedua.

“Keberhasilan ini bukan hanya karena latihan fisik, tetapi juga berkat dukungan dan solidaritas dari rekan-rekan Faktapala. Saya sangat berterima kasih atas semua support yang diberikan,” ungkap Kukuh dengan penuh syukur.

Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa nilai keberanian, solidaritas, dan ketangguhan anggota pecinta alam tidak hanya terwujud di alam bebas, tetapi juga di arena olahraga prestasi.

Kukuh telah membawa nama baik UIN Saizu Purwokerto ke tingkat provinsi, sekaligus memperkuat eksistensi Faktapala di dunia olahraga panjat tebing.

Kegiatan Kejurprov Panjat Tebing dan Sirkuit Jateng 2025 bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah berbagi pengalaman, memperluas jaringan, dan menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat antar-Mapala.

Harapannya, event ini terus berlanjut dan menginspirasi generasi muda pecinta alam. Kukuh sendiri berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi anggota Faktapala lainnya.

“Setiap dinding punya cerita, dan setiap puncak adalah bukti perjuangan,” pungkasnya penuh makna.