UKSW Salatiga
UKSW Salatiga Tuan Rumah UISPP 2025, Fadli Zon: Nusantara Bisa Jadi Pusat Peradaban Dunia
Forum UISPP di UKSW jadi momentum penting untuk membicarakan evolusi manusia, paleoantropologi, dan arkeologi bersama ilmuwan lintas disiplin.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga tampak semarak pada Senin (27/10/2025) siang.
Deretan bendera dari puluhan negara berkibar di depan gedung, menandakan kehadiran para peneliti dari berbagai penjuru dunia yang datang menghadiri International Union of Prehistoric and Protohistoric Sciences (UISPP) 2025, konferensi ilmiah bergengsi yang digelar kali pertama di Indonesia.
Di dalam ruangan, suasana ilmiah berpadu dengan kekayaan budaya.
Baca juga: Wisuda UKSW Tahun 2025: Rektor Lepas 1.238 Wisudawan Tangguh dan Siap Berkontribusi Bagi Bangsa
Baca juga: Balairung UKSW Mendadak Hening Saat Rektor Minta Perlihatkan Foto Orangtua, Wisudawan Menangis
Papan-papan besar berdiri di berbagai sudut menampilkan informasi menarik tentang asal-usul peradaban manusia, termasuk penemuan fosil-fosil Homo erectus dan artefak prasejarah dari berbagai wilayah Indonesia.
Sementara itu, para tamu disuguhkan penampilan budaya yang memukau dari mahasiswa, di antaranya The Enggang Dayak Dance dari Borneo dan Papua Contemporary Creative Dance oleh The Melanesian Noken Dance Team.
Gerak tari yang energik dan kostum berwarna-warni mencerminkan keragaman nusantara yang menjadi kebanggaan di hadapan para ilmuwan dunia.
Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon yang hadir membuka kegiatan tersebut, mengapresiasi UKSW sebagai tuan rumah penyelenggara.
Menurut dia, forum UISPP menjadi momentum penting untuk membicarakan evolusi manusia, paleoantropologi, dan arkeologi bersama para ilmuwan lintas disiplin.
“Saya senang sekali bisa hadir, UKSW menjadi host dari kegiatan yang sangat penting, membicarakan diskusi keilmuan terkait evolusi manusia dan perkembangan arkeologi."
"Indonesia merupakan tempat yang banyak ditemukan artefak prasejarah, termasuk Sangiran yang diakui UNESCO, harapannya dari sini muncul teori dan narasi baru,” kata Fadli Zon.
Dia juga menekankan bahwa Indonesia memiliki posisi penting dalam peta sejarah manusia purba. Sekira 50–60 persen fosil manusia purba, lanjutnya, ditemukan di wilayah Nusantara.
Baca juga: 1.238 Creative Minority UKSW Mengukir Jejak di Wisuda Periode IV 2025, Berani Hadirkan Perubahan
Baca juga: Budaya Populer Sebagai Magnet Wisata Global: Despar UKSW Hadirkan Perspektif Dunia dalam Webinar
“Selama ini asal-usul manusia sering dikaitkan seolah semua berawal dari Afrika, tapi bisa saja dari daerah lain. Saya memperkenalkan konsep Out of Nusantara, mungkin juga satu di antara pusat peradaban awal."
"Temuan-temuan di gua purba, lukisan batu di Papua dan Raja Ampat menunjukkan potensi besar itu,” sebut Fadli Zon.
Sementara itu, Rektor UKSW, Prof Intiyas Utami menjelaskan bahwa konferensi UISPP kali ini diselenggarakan oleh Fakultas Interdisiplin dan Fakultas Kesehatan UKSW, bekerja sama dengan BRIN dan Museum Sangiran.
39 negara berpartisipasi dalam kegiatan yang menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan antarbangsa tersebut.
| Wisuda UKSW Tahun 2025: Rektor Lepas 1.238 Wisudawan Tangguh dan Siap Berkontribusi Bagi Bangsa |
|
|---|
| 98,55 Persen Lulusan UKWS Langsung Bekerja, Rektor Prof Intiyas: Ini Hebatnya Jejaring Alumni |
|
|---|
| Balairung UKSW Mendadak Hening Saat Rektor Minta Perlihatkan Foto Orangtua, Wisudawan Menangis |
|
|---|
| 1.238 Creative Minority UKSW Mengukir Jejak di Wisuda Periode IV 2025, Berani Hadirkan Perubahan |
|
|---|
| Budaya Populer Sebagai Magnet Wisata Global: Despar UKSW Hadirkan Perspektif Dunia dalam Webinar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.