Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

IAKMI Dorong Peran Ahli Kesehatan Masyarakat Dukung Program Astacita Presiden

Percepatan penanganan stunting, tuberkulosis (TB), dan zoonosis membutuhkan peran aktif ahli kesehatan.

TRIBUNJATENG/ F ARIEL SETIAPUTRA
IAKMI - Menko PMK Pratikno saat hadir dalam Workshop Pra-FIT IAKMI di Undip 

Berdasarkan data Kemenko PMK, prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 19,8 persen pada 2024, artinya hampir satu dari lima anak lahir dalam kondisi stunting. Selain itu, Indonesia menempati posisi kedua di dunia setelah India dalam jumlah kasus TB, dengan kontribusi sekitar 10 persen dari total kasus global.

“Ini permasalahan yang sangat mendasar dalam bidang kesehatan kita. Stunting dan TB harus ditangani dengan cepat. Pak Presiden sudah perintahkan kepada kami di kabinet untuk mempercepat penanganannya. Prevalensinya harus segera turun,” ujar Pratikno.

Ia menjelaskan, setiap tahun terdapat sekitar 1,09 juta kasus TB di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 125 ribu jiwa atau sekitar 14 orang per jam. Dari total estimasi tersebut, 14 persen kasus belum terdiagnosis. Karena itu, pemerintah menargetkan percepatan eliminasi TB pada tahun 2030 seiring upaya penurunan angka stunting secara nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Selain dua persoalan tersebut, Pratikno juga menyoroti potensi penyakit zoonosis seperti rabies, flu burung, malaria, dan demam berdarah yang masih tinggi di beberapa daerah, termasuk di Nusa Tenggara Timur. Ia menilai pentingnya pendekatan One Health yang melihat keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

“Peran ahli kesehatan masyarakat sangat sentral, karena pendekatannya bukan hanya teknis medis, tapi juga sosial dan lingkungan. Ini harus sinergi antara pemerintah, kampus, dan masyarakat,” kata Pratikno. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved