Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi Dituntut Selalu Sesuaikan Kurikulum Dengan Perkembangan Zaman
Perguruan tinggi saat ini dituntut untuk selalu menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan zaman.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perguruan tinggi saat ini dituntut untuk selalu menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan zaman.
Langkah itu harus dilakukan agar para lulusannya selalu siap bersaing di tingkat global.
Hal itu juga telah dilakukan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).
Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati menyampaikan, kampusnya secara konsisten menyiapkan lulusan berdaya saing global dengan mengirim mahasiswa untuk mengikuti program magang di berbagai sektor, termasuk industri dan pendidikan, di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami terus menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan zaman dan memperkuat kemitraan dengan sekolah serta perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Dari situ, mahasiswa mulai membangun jejaring dan menjadi lulusan yang benar-benar siap bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Baca juga: Pesan Terakhir Paku Bowono XIII Sebelum Meninggal Dunia, Bahas Soal Kepemimpinan
Baca juga: Operasi Modifikasi Cuaca: 70 Persen Kurangi Intensitas Hujan di Kota Semarang
Dengan upaya itu, pada tahun akademik 2025/2026, UPGRIS mencatatkan 3.710 mahasiswa baru di semester gasal dari target 3.500 mahasiswa. Jumlah tersebut masih berpotensi bertambah pada semester genap.
Ia menambahkan, tahun akademik 2026/2027, kampus menargetkan penerimaan 4.000 mahasiswa baru.
UPGRIS saat ini juga telah membuka pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2026-2027.
Hal itu ditandai dengan launching PMB 2026-2027 yang berlangsung di kampus tersebut, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, keberhasilan UPGRIS mempertahankan peningkatan jumlah mahasiswa baru di tengah menurunnya tren penerimaan di sejumlah perguruan tinggi swasta merupakan hasil kerja keras seluruh civitas akademika.
Komitmen untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman juga dilakukan melalui pembaruan kurikulum serta penguatan jejaring kerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri.
“PMB bukan hanya tanggung jawab unit tertentu, tetapi menjadi tanggung jawab bersama dan sejak tahun 2022 hingga 2025, jumlah mahasiswa baru terus meningkat. Kami optimistis dengan kemitraan yang kuat dan kerja keras bersama, target itu bisa tercapai,” katanya.
Rektor menegaskan keberhasilan UPGRIS tidak hanya diukur dari jumlah mahasiswa, tetapi juga dari kualitas layanan pendidikan yang diberikan.
Berdasarkan survei, sebagian besar calon mahasiswa memilih UPGRIS karena rekomendasi dari teman, keluarga, atau kerabat yang pernah merasakan layanan kampus tersebut.
“Pengalaman baik yang dirasakan alumni menjadi promosi paling efektif bagi UPGRIS. Karena itu, kami terus mendorong seluruh dosen dan karyawan agar meningkatkan layanan dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, UPGRIS bukan sekadar tempat meraih ijazah, tetapi juga wadah pembentukan kompetensi, inovasi, dan koneksi bagi mahasiswa.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya lulus dengan ijazah, tetapi juga memiliki keterampilan, inovasi, dan jaringan yang luas. Koneksi inilah yang akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan mereka di masa depan,” tuturnya. (*)
| Pesan 2 Pentolan AMPB Buat Warga Pati, Ditulis dari Rutan Polda Jateng, Ini Isinya |
|
|---|
| Penampakan dan Spesifikasi Airbus A400M Pesawat Baru TNI AU, Hari Ini Mendarat di Indonesia |
|
|---|
| Kepala BNPB Cek Kaligawe Semarang: 3 Hari Lagi Genangan Sudah Kering |
|
|---|
| Warung Bakso di Solo Kedapatan Jual Produk Non Halal, Wali Kota Imbau Begini |
|
|---|
| Kudus Miliki Pusat Oleh-oleh Baru, Selter UMKM dengan Beragam Produk Unggulan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.