PLN Jateng
Kembang Desa, Kembang Harapan: Sinergi Warga dan PLN IP Jaga Hulu Ungaran Lewat Ekowisata
Namanya Supolo, warga Ngesrepbalong, Limbangan, Kendal, tapi masyarakat lebih akrab memanggilnya Kang Polo.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
Program konservasi bukan hanya menjaga hutan, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi warga Ngesrepbalong.
Lewat program bersama PLN IP yang diberi nama Kembangkan Pariwisata Ngesrepbalong, Dukung Ekonomi dan Pelestarian Alam atau Kembang Desa Ngesrepbalong, desanya kini punya peluang baru.
Dari jelajah ekowisata, kembang desa wisata edukopi dan birdwatching unik dan pertama di Kota Semarang, hingga terbukanya lapangan kerja bagi pemuda desa.
Pariwisata berbasis alam dan konservasi pun mulai dikenalkan ke luar, membawa nama Ngesrepbalong melampaui batas desa.
Sebelum sinergi menjaga alam lewat program Kembang Desa Ngesrepbalong, pada 2024 PLN IP juga telah berkolaborasi bersama Kelompok Tani Berkah Wana Lestari melalui program Julang Emas di Ngesrepbalong.
Namun jauh dari dua program tersebut, PLN IP telah berkolaborasi dengan Desa Ngesrepbalong sejak 2021 silam.
Berbagai langkah untuk menjaga kelestarian alam di Gunung Ungaran tersebut pun berbuah manis.
Pada 2025 kolaborasi tersebut menoreh berbagai prestasi bahkan menyabet 8 kali proper hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kandidat proper emas KLHK hingga 3 kali emas proper KLHK.
Dampaknya pun sangat dirasakan oleh warga Ngesrepbalong, tak hanya Kang Polo yang teredukasi dan insyaf menjadi pemburu liar yang kini ikut menjaga kelestarian alam.
Menurut Wahyudi Ketua Pokdarwis Gunungsari, kolaborasi bersama PLN IP menghidupi Ngesrepbalong dengan energi ramah lingkungan.
Hal tersebut lantaran dukungan PLN IP lewat pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Pembangkit listrik hijau tersebut, menjadi sumber energi utama menggerakkan perekonomian para pemuda desa.
Ia mengatakan dulu PLTMH yang kini berkapasitas 4.000 Watt tersebut tak secanggih sekarang.
"PLTMH dibuat pemuda desa pada 2020, PLTMH dibuat dari bahan seadanya. Turbin seadanya, kincir juga memanfaatkan veleg kendaraan bekas," tuturnya.
Meski rakitan dan dari bahan bekas, tapi usaha para pemuda desa itu berhasil. PLTMH sederhana yang dibuat para pemuda desa itu bisa menghasilkan listrik.
Program Tamasya: PLN dan BKKBN Dukung Pengasuhan Anak dan Ibu Bekerja |
![]() |
---|
PLN Sukses Kawal Gelaran Final Four Proliga Putaran Kedua Semarang dengan Pasokan Listrik Andal |
![]() |
---|
Menang Mudah 3-0 atas Pertamina Enduro, Jakarta Electric PLN Juara Putaran 2 Final Four Proliga 2024 |
![]() |
---|
Gempa Kembali Guncang Batang, Kondisi Kelistrikan Dipastikan Aman |
![]() |
---|
PLN Ajukan RP 3 Triliun PMN 2025 Untuk Bangun Kelistrikan Daerah Terpencil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.