Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PLN Jateng

Kembang Desa, Kembang Harapan: Sinergi Warga dan PLN IP Jaga Hulu Ungaran Lewat Ekowisata

Namanya Supolo, warga Ngesrepbalong, Limbangan, Kendal, tapi masyarakat lebih akrab memanggilnya Kang Polo. 

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
(TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO)
SUMBER ENERGI HIJAU - Supolo warga Ngesrepbalong, Limbangan Kendal tengah melakukan pengecekan ke PLTMH, beberapa waktu lalu. PLTMH yang dibangun PLN Indonesia Power tersebut memiliki kapasitas 4.000 Watt dan digunakan sebagai sumber energi utama pengolahan kopi hingga operasional Kedai Kopi Pucue Kendal. 

Program konservasi bukan hanya menjaga hutan, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi warga Ngesrepbalong.

Lewat program bersama PLN IP yang diberi nama Kembangkan Pariwisata Ngesrepbalong, Dukung Ekonomi dan Pelestarian Alam atau Kembang Desa Ngesrepbalong, desanya kini punya peluang baru. 

Dari jelajah ekowisata, kembang desa wisata edukopi dan birdwatching unik dan pertama di Kota Semarang, hingga terbukanya lapangan kerja bagi pemuda desa. 

Pariwisata berbasis alam dan konservasi pun mulai dikenalkan ke luar, membawa nama Ngesrepbalong melampaui batas desa.

Sebelum sinergi menjaga alam lewat program Kembang Desa Ngesrepbalong, pada 2024 PLN IP juga telah berkolaborasi bersama Kelompok Tani Berkah Wana Lestari melalui program Julang Emas di Ngesrepbalong.

Namun jauh dari dua program tersebut, PLN IP telah berkolaborasi dengan Desa Ngesrepbalong sejak 2021 silam.

Berbagai langkah untuk menjaga kelestarian alam di Gunung Ungaran tersebut pun berbuah manis.

Pada 2025 kolaborasi tersebut menoreh berbagai prestasi bahkan menyabet 8 kali proper hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kandidat proper emas KLHK hingga 3 kali emas proper KLHK.

Dampaknya pun sangat dirasakan oleh warga Ngesrepbalong, tak hanya Kang Polo yang teredukasi dan insyaf menjadi pemburu liar yang kini ikut menjaga kelestarian alam.

Menurut Wahyudi Ketua Pokdarwis Gunungsari, kolaborasi bersama PLN IP menghidupi Ngesrepbalong dengan energi ramah lingkungan.

Hal tersebut lantaran dukungan PLN IP lewat pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Pembangkit listrik hijau tersebut, menjadi sumber energi utama menggerakkan perekonomian para pemuda desa.

Ia mengatakan dulu PLTMH yang kini berkapasitas 4.000 Watt tersebut tak secanggih sekarang.

"PLTMH dibuat pemuda desa pada 2020, PLTMH dibuat dari bahan seadanya. Turbin seadanya, kincir juga memanfaatkan veleg kendaraan bekas," tuturnya.

Meski rakitan dan dari bahan bekas, tapi usaha para pemuda desa itu berhasil. PLTMH sederhana yang dibuat para pemuda desa itu bisa menghasilkan listrik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved