Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

2 Kejanggalan Utama Kematian Iko Mahasiswa Unnes, Keberadaan Tas Punggungnya Misterius

Dua kejanggalan utama dalam kasus kematian mahasiswa Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang angkatan 2024, Iko Juliant Junior

|
Penulis: Msi | Editor: muslimah
DOK FH UNNES
KEMATIAN JANGGAL - Ucapan duka dari Unnes atas kematian Iko Juliant Junior yang meninggal dunia dalam kondisi penuh kejanggalan, Senin (1/9/2025). 

Artinya, ada waktu rentang yang panjang sekitar hampir 10 jam.

Selain itu, Ibu korban yang mendampingi Iko sempat mendengar anaknya mengigau dengan kalimat “ampun pak, tolong pak, jangan pukulin saya lagi”.

"Iko mengucapkan kalimat yang sama hingga 3 kali. Sambil memegangi tangan anaknya, Ibu Iko berbisik lirih dimaafkan, dimaafkan, dimaafkan," papar Naufal.

Naufal menambahkan, berdasarkan foto dari jenazah Iko, sebelum dimakamkan dan diambil hanya di bagian kepala, ada luka sobek di bibirnya.

Belum diketahui luka-luka lain karena jenazah sudah akan dimakamkan pada hari Senin, 1 September 2025.

"Kejanggalan-kejanggalan itu yang sedang kami coba ungkap," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang angkatan 2024, Iko Juliant Junior meninggal dunia dalam kondisi penuh kejanggalan.

Polisi menyebut, Iko meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jalan Dr Cipto Semarang pada Minggu 31 Agustus 2025 pukul 02.30 WIB.

Namun, keluarga masih diliputi pertanyaan karena korban meninggal dunia dalam kondisi penuh luka lebam di wajah.

Kecurigaan keluarga semakin tebal karena korban diantar ke rumah sakit oleh mobil Brimob ke RSUP Kariadi Semarang.

Korban diduga meninggal dunia akibat dianiaya oleh polisi.

"Iya, kami sudah mendapatkan laporan kejanggalan kematian dari almarhum Iko, kami turut berbelasungkawa, kami juga masih berupaya mengungkap fakta kematian korban yang masih abu-abu," terang anggota Pusat Bantuan Hukum IKatan Alumni (PBH IKA) Alumni FH Unnes Ady Putra Cesario kepada Tribun, Senin (1/9/2025) malam.

Ady menyebut, pihaknya masih terus berupaya mengumpulkan bukti-bukti yang ada. Selain itu, sejumlah saksi kunci juga akan diminta keterangan.

"Ada rekan korban yang tahu kejadian ini, tetapi belum bisa memberikan keterangan karena masih trauma," paparnya.

Kendati begitu, pihaknya sepenuhnya menyerahkan kejadian ini kepada pilihan keluarga apakah melaporkan kasus ini atau sebaliknya. "Kami hanya berupaya mengungkap fakta," terang alumni FH Unnes 2010 itu.

Kronologi Kejadian Versi Alumni

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved