Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kasus Viral Dosen Unissula Persekusi Dokter RSI Sultan Agung Semarang, Ini Kata IDI Jateng

IDI Jateng prihatin atas kasus dugaan kekerasan terhadap tenaga kesehatan di RSI Sultan Agung Semarang. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI FK UNISSULA SEMARANG
PERSEKUSI - Ketua IDI Jateng, Telogo Wismo Agung Durmanto. IDI Jateng mengecam segala bentuk persekusi terhadap dokter yang sedang menjalankan tugas. Seperti contoh kasus viral dosen Unissula persekusi dokter RSI Sultan Agung Semarang. 

"Kami sudah koordinasi dengan mereka agar masalah ini bisa diselesaikan seadil-adilnya,” lanjutnya.

Terkait wacana penyelesaian internal antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien, dr Telogo menegaskan IDI menghormati proses tersebut. 

Namun dia menilai jalur hukum tetap bisa ditempuh demi keadilan.

“Ini masalah internal rumah sakit."

"Yang punya kewenangan adalah direktur rumah sakit."

"Tapi jangan sampai kasus yang viral ini tidak ditindaklanjuti,” ujarnya.

“Kalau ada masalah pelayanan ya diperbaiki, tapi perlindungan terhadap dokter tetap harus dikedepankan,” tegasnya.

Hingga kini, IDI Jateng masih memantau perkembangan kasus tersebut sembari menunggu langkah resmi dari pihak rumah sakit dan aduan dari dokter korban. 

Baca juga: "Bau Sampah Sampai ke BSB" Wali Kota Semarang Target Insinerator Mulai Digarap Tahun Depan

Dugaan Kekerasan Dosen Unissula

Sebelumnya diberitakan Tribunjateng.com, dugaan kasus kekerasan terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang yang diduga melibatkan seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Muhammad Dias Saktiawan, menuai perhatian publik.

Peristiwa tersebut mencuat setelah akun Instagram @dinaskegelapan_kotasemarang mengunggah potongan video dan kronologi dugaan insiden.

Dalam rekaman, tampak seorang pria berteriak dan melontarkan umpatan kepada dokter anestesia, bahkan disebut mengancam akan membakar rumah sakit. 

Beredar pula tangkapan layar percakapan yang menarasikan kebiasaan pelaku meminta perlakuan khusus saat kontrol, menolak antrean, hingga insiden tarik-menarik pakaian dokter.

Warganet ramai menyoroti kasus ini. 

Sebagian besar menunjukkan dukungan kepada para tenaga kesehatan yang diduga menjadi korban.

Sementara lainnya mempertanyakan dugaan adanya “backingan” sehingga kasus berpotensi dihentikan di tengah jalan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved