Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Warga Semarakkan Waroeng Semawis Pecinan yang Buka Lagi, Naja Pun Rindu Kuliner Khas Lokal

Dibukanya kembali Waroeng Semawis Ddi kawasan Pecinan disambut hangat oleh masyarakat, Sabtu (04/10/2025) malam.

Penulis: Moh Anhar | Editor: M Syofri Kurniawan
GRAFIS: TRI SUSANTO
Tribun Jateng Edisi 6 Oktober 2025 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dibukanya kembali Waroeng Semawis disambut hangat oleh masyarakat.

Diantaranya Naja, pengunjung asal Semarang Selatan yang mengaku sangat menantikan momen ini.

Ditemui saat menikmati suasana malam di kawasan Waroeng Semawis, Fatkhatinnaja (22), nama lengkapnya, mengungkapkan rasa rindunya terhadap suasana khas Semawis yang sempat hilang hampir setahun terakhir.

DIPENUHI PENGUNJUNG - Suasana Waroeng Semawis, Sabtu (4/10/2025) malam yang dipenuhi pengunjung. Event mingguan di Gang Warung Semarang ini kembali dibuka setelah hampir satu tahun vakum.
DIPENUHI PENGUNJUNG - Suasana Waroeng Semawis, Sabtu (4/10/2025) malam yang dipenuhi pengunjung. Event mingguan di Gang Warung Semarang ini kembali dibuka setelah hampir satu tahun vakum. (TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH)

Menurutnya, bukan hanya soal kuliner yang dirindukan, tapi juga suasana yang menjadi ciri khas dari kawasan ini.

"Lebih ke vibes heritage ya, ramai orang yang jalan-jalan ke sini. Soalnya udah jadi ciri khas, kalau datang ke Pecinan, kulinerannya ke Semawis. Jadi aku ngerasa kangen dengan vibes-nya," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti turut hadir dan mengungkapkan antusiasmenya melihat masyarakat yang berdatangan untuk menikmati kuliner sembari merasakan nuansa Chinatown.

Di keramaian tersebut, Wali Kota berkeliling ke area tenant kuliner untuk membeli beberapa jajanan favoritnya.

"Aku jajan siomay. Kemudian bolang-baling. Paling enak bolang-baling dan cakue," kesannya.onomi tumbuh," ungkap Agustina.

Lebih lanjut, ia juga membahas rencana integrasi Waroeng Semawis yang berada di kawasan Pecinan tersebur dengan kawasan Kota Lama.

Ke depannya, pengunjung Kota Lama akan diarahkan menuju Pecinan untuk menikmati suasana malam dan ragam kuliner khas.

"Nanti akan dipasang pemberitahuan di sana bahwa setiap hari Sabtu dan Minggu malam itu ada Waroeng Semawis yang sudah buka, sehingga harapannya dari sana bisa ke sini," ujarnya.

Ia pun berharap pengelola mampu meramu sentra kuliner dengan atraksi wisata, setiap hari itu ada tontonan.

"Ada destinasi, ada kegiatan masyarakat, Diharapkan ini bisa membuat perekonomian makin tumbuh," pesannya.

Tak hanya pengunjung, pedagang pun merasakan lonjakan pembeli di hari pertama.

Ambar (67), penjual Gudeg Koyor Mbok Sireng, menyebutkan, dagangannya nyaris ludes hanya dalam waktu 2,5 jam.

"Tadi saya buka  pukul 18.00, ini sudah habis pukul 20.30," kata Ambar, generasi kedua Gudeg Koyor Mbok Sireng di kawasan Waroeng Semawis, Sabtu (04/10/2025).

Ambar menyebut, ia menyiapkan 7 kilogram nasi, 4-5 kilogram telur, dan 4 kilogram koyor untuk pembukaan malam itu. Semua habis diserbu pengunjung yang datang memadati kawasan Pecinan Semarang.

"Laris. Biasanya baru habis pukul 22.00," tambahnya dengan senyum puas.

Baca juga: Cita Rasa Gudeg Koyor Mbok Sireng, Laris Manis di Hari Pertama Waroeng Semawis Dibuka Kembali

Ruang bersosialisasi

Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim menyebutkan, ada sekitar 60 tenant berpartisipsi. Beragam kuliner disajikan mulai dari jajanan khas Semarang, makanan Tionghoa, hingga kuliner khas Nusantara.

"Kita punya kekhasan yaitu makanan khas Semarang, makanan khas Pecinan. Jadi ada tahu pong, lumpia, soto, pisang plenet, tahu petis, dan lainnya yang khas Semarang," kata Harjanto Halim kepada Tribun Jateng.

Menurut Harjanto, dibukanya kembali Waroeng Semawis tahun ini juga menampilkan sesuatu yang baru. Setiap Sabtu, akan diadakan atraksi memasak menggunakan wajan raksasa.

 "Hari ini Mi Jowo, minggu depan gulai. Itu atraksi baru kita," ujarnya.

Ia menambahkan, penataan area Waroeng Semawis kini juga lebih rapi. Dijelaskan, seluruh tenant ditata dengan tenda dan penanda yang memudahkan pengunjung.

Meski tidak dipisahkan secara ketat antara makanan dan minuman, ia menyebut susunannya diatur agar pengunjung bisa menikmati pengalaman kuliner yang lebih beragam.

Selain kuliner, pengunjung juga bisa menikmati berbagai hiburan.

"Untuk hiburan nanti ada talk show, karaoke," bebernya.

Waroeng Semawis juga menjadi ruang interaksi komunitas. Terlihat sejumlah komunitas turut hadir meramaikan pembukaan kembali event ini, mulai dari komunitas pecinta hewan hingga mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang.

Menurut Harjanto, ini juga sebagai salah satu tujuan dari Waroeng Semawis sebagai tempat interaksi dan sosialiasi masyarakat.

"Karena ini kan sebenarnya unik tempatnya, enggak cuma untuk makan, tapi untuk bersosialisasi," imbuhnya. (Idayatul Rohmah)

 

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved