Berita Semarang
RVM Pertamina Ubah Botol Bekas Jadi Tabungan dan Uang Jajan Bagi Warga Semarang
Di tengah teriknya siang, sebuah mesin berbentuk persegi panjang di sudut area SPBU Sultan Agung
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah teriknya siang, sebuah mesin berbentuk persegi panjang di sudut area SPBU Sultan Agung, Semarang, menjadi pusat perhatian.
Seakan menjadi magnet baru, Reverse Vending Machine (RVM) atau mesin tukar botol itu tak pernah benar-benar sepi.
Ada saja warga yang datang dengan menenteng kantong berisi puluhan botol plastik bekas.
Warga Kaliwiru, Joko Supriyono, yang kesehariannya menjadi pengemudi ojek online pun tak luput memanfaatkan RVM tersebut. Ia membawa dua kantong besar berisi ratusan botol plastik dan memasukan satu per satu botol ke dalam mesin.
Tatapan matanya menyiratkan harapan, benda yang dulu dianggap sampah kini bisa berbalik rupa menjadi rupiah. Sembari memasukan botol, ia menatap layar kecil di mesin yang menampilkan jumlah botol yang terkumpul. Setelah selesai memasukan seluruh botol, ia dekatkan gawainya ke layar untuk mengambil poin dengan memindai QR Code pada layar.
"Tadi memasukan 270 botol. Itu nanti diuangkan dalam bentuk e-wallet," ujar Supriyono, Selasa (14/10/2025).
Ini bukan kali pertama ia menyetorkan botol plastik ke dalam RVM. Ia rutin menyetorkan botol bekas sejak hadirnya mesin tersebut di SPBU Sultan Agung. Hingga kini, total botol yang disetorkan mencapai 4.586 botol dengan nominal e-wallet sekira Rp 175 ribu.
Ia mengaku, termotivasi mengumpulkan botol plastik semenjak hadirnya mesin penukar botol ini di SPBU Sultan Agung.
"Disamping peduli terhadap lingkungan, menjaga lingkungan agar berguna untuk anak cucu kita, saya mengumpulkan botol untuk menambah ekonomi," ungkapnya.
Di setiap langkahnya, matanya selalu awas. Begitu melihat sebotol plastik tergeletak di jalanan, tanpa ragu ia membungkuk dan meraihnya. Ia tak pernah merasa malu. Sebab dalam genggamannya, sampah itu bukan sekadar plastik, melainkan peluang memberikan peningkatan ekonomi.
Bagi sebagian orang, botol itu hanya sampah. Baginya, setiap satu yang ia pungut justru menjadi satu langkah kecil menuju perubahan tak hanya untuk dirinya melainkan juga bumi ini.
Setiap botol dibersihkan, disimpan dengan rapi di rumahnya. Tak sampai sepekan, puluhan botol sudah menumpuk, seakan menjadi saksi bisu atas ketekunan dan keyakinannya.
"Saya cepet ngumpulinnya, nggak ada seminggu saya dapat banyak. Ini di rumah masih banyak. Hanya, kapasitas di mesin terbatas. Jadi, saya timbun dulu. Kalau saya lihat di aplikasi kosong, saya bawa kesini," jelasnya.
Diakuinya, hasil dari pengumpulan botol ini memang tak seberapa, namun hal kecil ini menjadi upaya mengatasi sampah plastik di lingkungan sekitar. Sementara, hasil e-wallet yang didapatkan dari RVM tersebut belum ia gunakan. Ia berniat untuk mengumpulkan botol menjadi tabungan.
"Uangnya buat dikumpulin saja, ditabung," tambahnya.
Tanggapi Penculikan dan Kekerasan Seksual Siswa SD, Ini yang Dilakukan Disdik Kota Semarang |
![]() |
---|
Inovasi Mahasiswa Undip Manfaatkan Limbah Bulu Ayam Jadi Hair Tonic Cegah Kerontokan Rambut |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Selasa 14 Oktober 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
DPRD Soroti Pencopotan Direksi PDAM Tirta Moedal Semarang: Ada Kesan Tergesa-gesa |
![]() |
---|
Fakta Mengejutkan di Balik Perang Lima Hari Semarang: Akar Masalah Ada di Perebutan Senjata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.