Mahasiswa Magang
Pasar Senin Malam di Klipang Makin Ramai Pedagang dan Pengunjung
Berbagai produk UMKM dipajang di Pasar Malam Klipang, mulai dari kuliner tradisional, pakaian, mainan anak, hingga peralatan rumah tangga.
Pasar Senin Malam di Klipang Makin Ramai Pedagang dan Pengunjung
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiap hari Senin, mulai sore hingga tengah malam tampak keramaian di area dekat Jembatan Perbatasan Klipang dengan Pucanggading. Perbatasan antara Demak dangan Semarang ini kini ramai pedagang di pinggir jalan hingga jembatan besar Klipang.
Ratusan pedagang kecil mulai menata dagangannya, lampu-lampu bohlam sederhana menyala, dan suasana malam pun seketika menjadi semarak. Inilah Pasar Senin Klipang, pasar tiban yang ada tiap hari Senin malam.
Berbagai produk UMKM dipajang, mulai dari kuliner tradisional, pakaian, mainan anak, hingga peralatan rumah tangga. Bagi masyarakat, pasar ini bukan sekadar tempat berbelanja, melainkan ruang untuk merasakan denyut
ekonomi rakyat.

Keberadaan pasar ini memberi peluang besar bagi UMKM lokal. Pedagang yang sehari-hari berjualan kecil-kecilan bisa menambah penghasilan, sementara usaha rumahan mendapat panggung untuk memperkenalkan produk mereka ke pembeli dalam jumlah besar.
Deretan lapak kuliner menjadi salah satu daya tarik utama. Aneka gorengan, sate ayam, minuman kekinian, hingga jajanan tradisional seperti klepon dan serabi laris diburu pengunjung. Harga yang terjangkau membuat pembeli
merasa nyaman berbelanja sambil menikmati suasana malam.
UMKM fashion pun tak kalah menonjol. Pedagang pakaian anak, kaus santai, hingga gamis menawarkan harga yang lebih miring dibandingkan toko modern. Banyak keluarga datang dengan tujuan khusus untuk membeli pakaian baru setiap pekannya.
Tak hanya makanan dan busana, pelaku UMKM mainan anak hingga peralatan rumah tangga juga turut mengisi lapak. Produk sederhana seperti balon, sandal jepit, hingga alat dapur selalu mendapat pembeli. Bagi mereka, Pasar Senin Klipang adalah kesempatan untuk bersaing sehat sekaligus memperluas jaringan pelanggan.
Sri Sudarningsih, seorang ibu rumah tangga asal Tlogosari, mengaku selalu menunggu Senin malam untuk datang ke pasar ini. “Di sini banyak pilihan dan harganya lebih murah. Saya lebih suka belanja langsung ke pedagang kecil karena terasa lebih akrab,” tuturnya sambil menenteng beberapa kantong belanja.
Hal serupa disampaikan Dwi, warga Mranggen, yang menilai pasar ini menjadi ruang penting bagi UMKM. “Kalau tidak ada pasar ini, banyak pedagang kecil mungkin kesulitan menjual barangnya. Jadi belanja di sini bukan cuma murah, tapi juga ikut membantu mereka,” ujarnya.
Pemerintah Kota Semarang sudah berupaya menata pasar ini, mulai dari pengaturan zonasi pedagang hingga penyediaan area parkir tambahan. Namun, tantangan tetap ada, terutama saat jumlah pengunjung membludak. Kendati menghadapi kendala, semangat para pelaku UMKM tetap tinggi.
Pasar Senin Klipang akhirnya bukan hanya pusat transaksi, tetapi juga simbol keberlangsungan ekonomi kerakyatan. UMKM menemukan panggungnya, sementara masyarakat tetap bisa menikmati pengalaman belanja tradisional.
Bagi warga, pasar ini adalah hiburan malam yang murah meriah sekaligus sarana mempererat hubungan sosial. Bagi pedagang kecil, pasar ini adalah harapan hidup. Setiap Senin selepas magrib, denyut ekonomi UMKM berpusat di Pasar Senin Klipang. (Tarisma Cahyaning Dwi Putri/Mahasiwa Unissula Magangg Tribunjateng.com).
Ternyata Pusat Kembang Ada di Pasar Bunga dan Buket Bandungan |
![]() |
---|
Kawasan Industri Wijayakusuma Kini Ramai Remaja dan Keluarga Berwisata |
![]() |
---|
Ternyata Ini Bumbu Khas Lontong Tuyuhan Rembang Bikin Ketagihan |
![]() |
---|
Sensasi Menikmati Soto View Persawahan di Mijen Semarang |
![]() |
---|
Cicipi Nikmatnya Serabi Ngampin Ambarawa Saat Hangat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.