Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswa Magang

Kungkum dan Berenang di Umbul Tirtomulyo Boyolali Peninggalan PBX Raja Solo

Destinasi wisata berupa kolam renang kuno di Sawit ini merupakan peninggalan Sri Susuhunan Pakubuwono X dari Keraton Surakarta. 

Editor: iswidodo
Tribun Jateng/Mahasiswa UIN Solo Magang
Suasana Umbul Pengging peninggalan Keraton Surakarta di Banyudono Boyolali masih lestari hingga kini 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Tersembunyi di balik keasrian Kabupaten Boyolali terdapat salah satu pemandian yakni Umbul Tirto Mulyo, yang jernih dan dingin airnya. Destinasi wisata berupa kolam renang kuno di Sawit ini merupakan peninggalan Sri Susuhunan Pakubuwono X dari Keraton Surakarta. 

PB X memerintah Kasunanan Surakarta pada tahun 1893 hingga 1939. Beliau dan kerabatnya menjadikan Umbul Tirto Mulyo sebagai tempat penting dalam prosesi spiritual keraton seperti padusan, ritual penyucian diri, atau melakukan tirakatan semacam meditasi. Umbul Tirto Mulyo terletak di Desa Kemasan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. 

Penamaan Umbul Tirto Mulyo memiliki arti yakni “Sumber Mata Air yang Mulia”, diambil dari kata mulyo dalam Bahasa Jawa yang berarti “Mulia”. Kini pemandian tersebut telah  menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Boyolali.

Umbul Pengging di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolalli yang dibangun oleh kerajaan Surakarta
Umbul Pengging di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolalli yang dibangun oleh kerajaan Surakarta (tribunjateng/mahasiswa UIN Solo Magang)

Pada tahun 2013-2015 umbul Tirto Mulyo mulai direnovasi dengan desain bernuansa klasik seperti didalam kerajaan. Tampak dari arsitektur tepi kolam yang bergaya Jawa yang terdapat batu bata dan keberadaan pohon besar di sisi kolam yang masih dirawat bahkan diberi sesaji.

Lokasi pemandian ini kini telah menjadi aset BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Salah satu daya tariknya yakni dalam sumber mata air yang begitu alami serta menyimpan mitos jika air tersebut mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Umbul tersebut juga disertai adanya sumur kecil di dalamnya yang sudah ada sejak zaman masa pemerintahan Keraton Surakarta. 

"Ini umbul alami, bukan kolam buatan. Mata airnya keluar dari sumber asli di tengah kolam. Ada peralon dan sumur kecil, masyarakat percaya airnya bisa menyembuhkan penyakit,” tutur Ibu Tri (47), pengelola Umbul Tirto Mulyo, Rabu (8/10/2025). Dari awal memasuki pemandian tersebut disambut dua arca dan gapura nuansa Jawa serta tertera huruf aksara Jawa yang tertuliskan kalimat “Umbul Tirto Mulyo”. 

Kepercayaan akan khasiat air Umbul Tirto Mulyo masih kuat hingga kini. Banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk rekreasi, tetapi juga berharap mendapat manfaat kesehatan dari berendam di airnya. Tradisi kungkum terutama pada malam Jumat masih sering dilakukan oleh sebagian masyarakat.

Selain ritual, pengunjung juga menikmati suasana tenang dan bersih yang dijaga dengan baik. Salah satunya adalah Diah (27), pengunjung asal Colomadu yang mengaku sudah mengenal Umbul Tirtomulyo sejak masa kuliah. “Seminggu sekali saya pasti ke sini. Airnya seger banget, bersih, dan tempatnya adem,” tambahnya. 

Harga tiket masuk yang sangat terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri. Dengan hanya Rp5.000 per orang, pengunjung bisa berenang sepuasnya tanpa diwajibkan membeli makanan. Keunikan bangunan yang seperti keraton turut berperan sebagai daya tarik wisawatan untuk berkunjung.

“Fasilitasnya sudah lengkap, ada kamar mandi, musala, parkiran juga luas, kita juga tidak diwajibkan untuk membeli makanannya,” ujar Salwa (19) salah satu pengunjung dari Gombang. Ia juga turut merekomendasikan jika ingin berenang disana lebih baik di sore hari karena banyak teman.

Menu yang disediakan sangat lengkap dan dimulai dengan harga Rp1000. Makanan yang paling laris adalah soto, tempe mendoan, dan sambal kecap khas dari Umbul Tirtomulyo. “Sambel kecapnya hanya dijual Rp2.000 dan itu sangat laris sekali mba,” jelas Ibu Tri ketika diwawancarai. Selain itu, Umbul Tirto Mulyo juga menawarkan pilihan  menu ikan kiloan seperti lele, bawel, nila, dan gurame dengan start harga Rp60.000. 

Jam operasional Umbul Tirto Mulyo di buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 17.30 WIB, kecuali saat kolam dikuras atau pada hari raya Idulfitri. Biaya parkir pun sangat terjangkau yakni Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. Sewa pelampung juga tersedia hanya dengan harga Rp5.000. Penyewaan tersebut ditujukan untuk pengunjung yang tidak bisa berenang namun masih mampu memiliki kesempatan untuk menikmati kesegaran Umbul Tirto Mulyo. 

Dengan kedalaman sekitar 2 meter, kolam ini banyak dinikmati para remaja. Adapun  kolam samping khusus anak-anak dengan kedalaman hanya 60 sentimeter yang disertai dengan alat bermain seperti pemandian umumnya. Fasilitas yang ada juga sangat lengkap mulai dari kamar mandi, musala, parkiran, dan tempat duduk luas. Sejak direnovasi, jumlah pengunjung meningkat tajam terutama di akhir pekan. “Hari Sabtu dan Minggu rame banget. Apalagi barengi ketika liburan sekolah atau kerjaan,” kata Ibu Tri (47). 

Tidak hanya meningkatkan pariwisata, keberadaan Umbul Tirto Mulyo juga memberi dampak positif pada ekonomi lokal. Sekitar 15 orang terlibat dalam pengelolaannya, termasuk dari BUMDes seperti pemandian Dewa Emas. Warung dan UMKM sekitar pun ikut hidup saat destinasi tersebut berjalan. 

Untuk mencapai Umbul Tirto Mulyo dari jalan utama Solo-Yogyakarta, perjalanan bisa dimulai dari sekitar Tugu Gapura Wayang yang menandai perbatasan Kabupaten Boyolali dan Klaten. Jika datang dari arah Solo, maka akan menemukan perempatan lampu merah sebelum gapura tersebut. Sementara jika berasal dari arah Yogyakarta, perempatan tersebut berada setelah melewati gapura. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved