Xi Jinping Resmikan Jembatan Terpanjang di Dunia
China makin menonjol di dunia, tak hanya bidang ekonomi tetapi juga kemajuan konstruksi.
TRIBUNJATENG.COM -- China makin menonjol di dunia, tak hanya bidang ekonomi tetapi juga kemajuan konstruksi.
Selain memiliki Tembok Besar Tiongkok yang dibangun ratusan tahun sebelum masehi dengan panjang total mencapai 8.851 km kini China juga punya konstruksi fenomenal, yaitu jembatan terpanjang di dunia.
Presiden China Xi Jinping, secara resmi membuka jembatan laut terpanjang di dunia, sembilan tahun setelah pembangunan infrastruktur ini dimulai, Selasa (23/10/2018).
Jika dihitung dengan akses jalannya, maka jembatan ini memiliki panjang 55 kilometer menyambungkan Hongkong, Makau, dan kota Zhuhai di daratan China.
Sedangkan jembatan terpanjang di Indonesia masih disematkan pada Jembatan Suramadu, yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura.
Diresmikan pada tahun 2009, Jembatan Suramadu memiliki panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter.
Pembangunan jembatan di China ini memakan biaya sebesar 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 303,8 triliun. Selama proses pembangunan sempat terjadi masalah keselamatan kerja karena 18 pekerja konstruksi tewas dalam proses pembangunan ini.
Selain menghubungkan tiga kota pesisir di wilayah selatan China, jembatan ini dibangun untuk mampu menahan guncangan gempa dan terpaan angin topan.
Jembatan ini dibangun dengan menggunakan 400.000 ton baja yang cukup untuk mendirikan 60 menara Eiffel.
Sekitar 30 kilometer dari panjang keseluruhan jembatan ini menyeberangi delta Sungai Pearl.
Sementara agar kapal bisa melintas, bagian jembatan sepanjang 6,7 kilometer "menghilang" dan menjadi terowongan yang menyambung dua pulau buatan.
Bagian sisanya adalah jalan akses, dan terowongan darat yang menghubungkan Zhuhai dan Hongkong ke jembatan utama. Jembatan ini merupakan bagian dari rencana China untuk membangun apa yang disebut Greater Bay Area yang termasuk di dalamnya Hongkong, Makau, dan sembilan kota lainnya.
Seluruh kota di wilayah selatan China itu jika ditotal dihuni tak kurang dari 68 juta jiwa. Sebelum jembatan ini dibangun, perjalanan darat Hongkong menuju Zhuhai membutuhkan waktu empat jam. Kini, cukup 30 menit saja.
Sayangnya tidak semua kendaraan bisa melintas jembatan ini. Sebab selain harus membayar, pengelola juga memberlakukan kuota. Pemerintah awalnya memperkirakan sebanyak 9.200 kendaraan akan melintas di jembatan ini setiap hari. Namun, jumlah itu nantinya akan diturunkan jika semua jaringan transportasi di kawasan tersebut selesai dibangun.
Mahalnya pembangunan jembatan ini sempat menimbulkan banyak pertanyaan, tetapi pemerintah yakin ekonomi sekitar daerah itu juga akan terdongkrak.
Para pejabat China mengklaim, jembatan ini akan meningkatkan ekonomi hingga 10 triliun yuan atau sekitar Rp 22.000 triliun.
Bahkan salah seorang politisi Hongkong berani memperkirakan nilai ekonomi itu meningkat dua kali lebih banyak. Penghasilan dari bayaran tol sebanyak 86 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun setahun. Dan, sepertiga penghasilan tersebut dihabiskan untuk biasa pemeliharaannya yang amat besar. (kompas.com)