8 Tahun Terakhir, 107 Orang di Kabupaten Tegal Dinyatakan Meninggal Dunia Karena HIV/AIDS
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal mencatat ada sebanyak 107 orang meninggal dunia akibat infeksi penyakit HIV/Aids
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal mencatat ada sebanyak 107 orang meninggal dunia akibat infeksi penyakit HIV /AIDS di wilayah Kabupaten Tegal.
Jumlah kematian akibat HIV/AIDSitu berdasarkan data Dinkes Kabupaten Tegal sejak tahun 2010 hingga Desember 2018 ini.
Kabid Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tegal, Amat Kiswandi menuturkan, jumlah kematian itu merujuk pada pengidap HIV/Aids yang terlapor dan teregistrasi dalam Aplikasi SIHA (Sistem Informasi HIV Aids) pihaknya.
"Data yang telah terlapor ke pihak kami, ada sebanyak 107 orang meninggal dunia akibat HIV/Aids. Sebelumnya, mereka yang meninggal sudah berstatus Orang Dengan HIV dan AIDS (Odha)," kata Kiswandi kepada Tribunjateng.com, Selasa (18/12/2018).
Untuk Kabupaten Tegal sendiri, total jumlah pengidap positif HIV/Aids ada sebanyak 864 orang.
Dari jumlah itu, 496 orang adalah pengidap HIV dan 368 lainnya sudah lanjut ke AIDS
"Untuk HIV lebih banyak diderita perempuan, sedangkan AIDS oleh laki-laki," lanjut dia.
Dia menuturkan bahwa total pengidap HIV lebih banyak diderita perempuan dengan jumlah 274 orang, sedangkan laki-laki sebanyak 222.
Kemudian untuk pengidap AIDS, tambah Kiswandi, tercatat didominasi oleh laki-laki dengan total sebanyak 242, sementara perempuan hanya 126 orang.
Untuk tahun 2018 per Desember ini saja, Kiswandi menyebut ada sebanyak 152 orang baru terdaftar mengidap HIV dan AIDS.
"Tahun ini, 106 orang positif HIV dan 46 lainnya Aids," tambahnya.
Di antara data baru pada tahun ini, ternyata beberapa warga Kabupaten Tegal yang tergolong masih anak-anak sudah positif mengidap HIV.
"Kategori anak dari umur 0-4 tahun ada 2 jiwa. Sedangkan kategori umur 5-9 tahun terdapat 6 jiwa untuk tahun 2018 ini," papar Kiswandi.
Maka dari itu, pihaknya terus membuka layanan Voluntary Counselling and Testing (VCT) untuk pemeriksaan infeksi HIV/Aids bagi masyarakat di 36 Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasykes) yang tersedia di Kabupaten Tegal.
Menurut dia, layanan VCT itu dibuat guna mengantisipasi penyebaran serta mendeteksi dini adanya gejala HIV/Aids.
"Kini, kami juga rutin melakukan VCT Mobiling ke tempat-tempat beresiko penyebaran HIV/Aids seperti di lokasi Karoeke dan tempat hiburan sejenisnya," tandasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ilustrasi-hivaids_20161214_154241.jpg)